KLATEN (jatengtoday.com) – Seorang bocah, KL (13), warga Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang diduga bunuh diri dengan terjun bebas di Sungai Bengawan Solo ditemukan dalam kondisi meninggal, Senin (30/3/2020).
Kapala Basarnas Semarang Nur Yahya menceritakan kronologi kejadian bermula pada Sabtu (28/3/2020). “Saat itu, korban berjalan menuju Pasar Sidowarno. Salah satu anggota keluarganya menyusul untuk membujuk pulang. Namun survivor menolak pulang. Dia berontak dan langsung terjun ke Sungai Bengawan Solo,” ungkapnya.
Belum ada keterangan dari keluarga terkait masalah yang dialami bocah tersebut. Sehingga korban nekat terjun ke Sungai Bengawan Solo. Tepatnya di Jembatan Sidowarno. Diduga korban bunuh diri karena ditemukan surat wasiat yang ditinggalkan. “Korban terjun dari ketinggian 7 meter dari permukaan air Sungai Bengawan Solo,” katanya.
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arif Sugiyarto mengatakan pihaknya menerjunkan 1 tim rescue untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan dengan menggunakan alut SAR air.
“Operasi pencarian dengan metode explore SAR. Tim SAR gabungan melakukan penyisiran dengan perahu karet dari TKP ke arah utara. Korban ditemukan di sekitar Jembatan Sari berjarak kurang lebih 36 kilometer, tepatnya di Desa Pringanom Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen,” ungkap Arif.
Dalam proses pencarian kali ini menggunakan metode berbeda dengan operasi SAR sebelumnya, karena berkaitan dengan isu penyebaran virus corona. Biasanya, pencarian dilakukan secara bersama-sama dengan seluruh organisasi SAR atau tim gabungan, kali ini dilakukan menggunakan sistem cluster. Masing-masing organisasi SAR bertanggung jawab terhadap pencarian di daerahnya yang dilalui aliran Sungai Bengawan Solo. “Setelah proses evakuasi dilakukan, jenazah korban dibawa ke rumah duka,” imbuhnya. (*)
editor: ricky fitriyanto