SEMARANG (jatengtoday.com) – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memastikan semua biaya pasien korban ambruknya aula SMKN 1 Miri, Kabupaten Sragen ditanggung pemerintah. Pihaknya pun meminta orang tua korban tidak khawatir.
“Kami menanggung semua biayanya. Orang tua siswa tidak perlu khawatir,” tegasnya, Kamis (21/11/2019).
Tragedi ambruknya aula SMKN 1 Miri, Rabu (20/11/2019) menyebabkan 22 siswa terluka. Mereka sudah di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Ganjar sempat melakukan video call dengan siswa-siswa saat dirawat di rumah sakit. Saat videocall itu, Ganjar bertegur sapa dengan siswa yang menjadi korban. Beberapa diantara mereka ada yang menangis dan mengeluh kepada Ganjar.
“Semua sudah ditangani dengan baik. Tadi malam sampai dinihari, saya melakukan video call dengan siswa-siswa itu di rumah sakit untuk memastikan kondisinya,” tambahnya.
Tak hanya memastikan kondisi siswa, kepastian penanganan dari rumah sakit juga menjadi perhatian Ganjar. Beberapa rumah sakit yang sebenarnya sudah penuh, dilakukan koordinasi agar tetap dapat menerima pasien yang menjadi korban ambruknya sekolah itu.
Seperti diketahui, aula SMKN 1 Miri Sragen ambruk pasca diterjang hujan deras dan angin kencang, Rabu (20/11/2019). Akibat peristiwa itu, sebanyak 22 siswa mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Awalnya, para siswa melakukan praktik di luar kelas. Karena tiba-tiba hujan turun, siswa-siswi tersebut kemudian berteduh di aula sekolah.
Tapi karena hujan deras disertai angin kencang, aula yang menjadi tempat berteduh tersebut ambruk. Sebanyak 22 siswa menjadi korban, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. (*)
editor : ricky fitriyanto