in

Orang Jawa Sudah Punya Ilmu Titen Siaga Bencana, Ganjar Ajarkan ke Pelajar

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan bagaimana peran ilmu titen sebagai kearifan lokal kepada para pelajar SMKN 1 Bawang Banjarnegara, Senin (15/7/2022). (istimewa)

BANJARNEGARA (jatengtoday.com) – Orang Jawa zaman dulu sudah punya semacam early warning system yang bisa dibaca dari tanda-tanda alam sebelum bencana terjadi.

Membaca tanda-tanda alam tersebut disebut ilmu titen. Kearifan lokal ini pun perlu dikembangkan lagi agar warga yang tinggal di daerah rawan bencana bisa lebih waspada.

Ilmu titen tersebut disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kepada para pelajar SMKN 1 Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Senin (25/7/2022).

“Ilmu titennya sebenarnya lebih pada kearifan lokal. Harapannya,  mereka bisa mempraktikkannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu,” kata Ganjar.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Andri Sulistyo mengatakan di daerahnya tercatat ada 99 desa rawan bencana tinggi.

“Hampir lebih dari 70 persen, kita memang rawan bencana terutama longsor, gunung api dan gas beracun,” ucapnya.

Di wilayahnya terdapat salah satu desa yang telah mempraktikkan ilmu titen yaitu Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara.

“Mereka tinggalnya kan tidak bergerombol, di tebjng-tebing, satuan-satuan, ya. Jadi kalau hujannya sudah dua hari atau tiga hari, biasanya keluarga ini mengungsi ke bawah (daerah aman) , saudaranya yang aman yang tidak tinggal di lereng-lereng. Jadi itu Ilmu Titen,” tandasnya. (*)