SEMARANG (jatengtoday.com) – Seperti biasa GTC Banyumanik selalu menggunakan dana mandiri untuk mengikuti kompetisi bergengsi. Kali ini, mereka akan mengharumkan nama Kota Semarang lewat laga Kejurnas Taekwondo UTI Pro.
GTC Banyumanik mengirimkan 20 taekwondoin untuk mengikuti 23 nomor. Mereka adalah Davian Mulya Setyawan, Kian Yuska Habibi Darmawan, Ezra Hann Radityatama, Bertram Edria Arkana, Muhammad Mirza Suprayitno, Afdea Jaya Kusuma M, M. Farras Geysar Sultani, Muhammad Iqbal Khaerullah, dan Ibrahim Maulana Pasthyka Alamsyah.
Selain itu, Jason Fidel Habisuhon RGG, Afita Ardian Kusnanda, M Zidan Fahmi Muttaqin, Alfendro Rizqian Anindito, Sevendylon Borna Immanuel RGG, Belinda Ayu Widia Putri, Jagur Ganesha Setiaki, , Ghani Ayang Arjuna, Ilham Fadil Revolvero, Najwa Alya Putri Rahmadhani dan Gayatri Shalsabila Widia Putri.
Gayatri Shalsabila alias Chacha menjadi andalan lantaran sukses menyabet medali emas di kategori Kyorugi alias bertarung kelas female below 29kg usia 12-14 tahun. Gelar itu diraih di turnamen CK12th Classic International Open Taekwondo Championship yang digelar di Stadion Malawati, Shah Alam, Selangor, Malaysia, akhir Agustus lalu .
Keberangkatan taekwondoin itu dilepas Sekda Kota Semarang Agus Riyanto, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang Gurun Risyad Moko, serta Pendiri Rumah Pancasila dan Klinik Hukum Semarang Yosep Parera, di Kompleks Balai Kota Semarang, Rabu (5/9/2018).
Pada kesempatan itu, Sekda memberi motivasi agar para atlet selalu semangat meraih medali emas, tanpa mengesampingkan sprotivitas. “Dalam olahraga yang penting senang dulu, jangan berpikiran takut, khawatir, sedih, takut kalah. Enjoy saja sebelum bertanding,” pesannya.
Dia juga sangat mengapresiasi tekad kuat para atlet, apalagi mereka berangkat dengan biaya sendiri untuk berlaga di Bali. “Mudah-mudahan dapat prestasi terbaik, dapat emas semua,” harapnya.
Yosep Parera, menambahkan, diterimanya kontingen atlet oleh Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini diwakili Sekda dan Kadispora, memberi dampak positif.
“Diberi motivasi sehingga mereka terpacu untuk kembangkan bakatnya. Bukan hanya bidang olahraga, tapi juga bidang-bidang lain sehingga masa depan Indonesia ini ke depan jadi lebih baik,” terangnya.
Kehadiran Rumah Pancasila dan Klinik Hukum Semarang, lanjutnya, juga membantu dan memberikan dorongan kepada sesama masyarakat yang membutuhkan. Kehadiran masyarakat untuk membantu sesama akan memberikan dampak yang luar biasa positif untuk kehidupan berbangsa.
“Agustus lalu, mereka berangkat dengan biaya sendiri untuk kibarkan sang saka Merah Putih di Malaysia. Ini luar biasa. Kalau mereka berani seperti itu berarti pemimpin di Semarang sudah sangat hebat. Sehingga motivasinya kepada anak-anak SD, SMP, dan SMA ini mereka mau berangkat sendiri tanpa minta apa pun,” paparnya.
Sementara itu, Pelatih Dojang GTC Banyumanik, Sabeum Rahmat, mengatakan anak didiknya akan bertarung di 20 kategori Kyorugi dan 3 Poomsae. Dia optimistis mampu membawa pulang gelar juara umum. “Target kami juara umum. Semua atlet sudah siap untuk Kejurnas ini,” tegasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto