in

Begini Konsep Rest Area Terindah di Tol Semarang-Solo. Bagus Banget

SEMARANG (jatengtoday.com) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong lahirnya sosial enterpreneur untuk mengisi rest area di jalan tol Semarang – Solo. Sebagai jawabannya, Astra Property bakal membangun Pendopo 49, rest area yang diklaim terindah se Indonesia.

Rest area terindah di Indonesia itu akan dibangun di KM 49 ruas tol Semarang – Solo. Juga didesain sebagai etalasenya Jawa Tengah dan diberi nama Pendopo 49. Presiden Direktur Astra Properti Paulus Bambang menjelaskan ada tiga hal yang jadi andalan Pendopo 49 sehingga layak disebut terindah.

“Memberdayakan produk Jawa Tengah, desain yang futuristik dan connecting area,” katanya saat audiensi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Senin (5/11/2018).

Kepada Ganjar, Bambang menampilkan desain serta konsep yang bakal diterapkan di Pendopo 49. Dengan fasilitas lengkap ditunjang desain serta pemandangan yang indah, beragam kuliner dan kerajinan khas Jawa Tengah. Bambang berharap Pendopo 49 ini akan jadi ikon barunya Jawa Tengah.

Bahkan di rest area itu bakal dibangun pula panggung terbuka untuk pertunjukan kesenian. Pendopo 49 ini ditarget rampung maksimal dalam 26 bulan ke depan.

“Konsep pembangunan rest area seperti ini baru kali pertama di Indonesia. Dan saya harap ini jadi jawaban atas tantangan dari Pak Ganjar,” katanya.

Desain unggulan Pendopo 49 itu antara lain bakal ada 5 pendopo sebagai gambaran lima gunung di Jawa Tengah. Nantinya rest area ini dibangun tanpa mengedepankan profit oriented.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan memang sudah semestinya pembangunan saat ini mengedepankan aspek alam dan sosial, tidak terkecuali rest area Pendopo 49 ini.

“Bikin hal lain di jalan tol. Sosial enterpreneur. Sebagai pintu masuk menikmati kearifan lokal, kerajinan, kuliner dan alam Jawa Tengah. Jadi ini etalase Jateng,” kata Ganjar.

Terkait sosial enterpreneur, Ganjar mengatakan orientasi pembangunan rest area ini tidak melulu berorientasi keuntungan. Namun penyediaan tempat bagi masyarakat untuk menunjukkan kekayaan Jawa Tengah, baik itu kerajinan, kuliner, kesenian maupun alam Jawa Tengah.

Maka pembangunan yang didesain dengan luas lahan mencapai 10 hektar itu, selain jadi tempat istirahat juga akan jadi destinasi baru yang benar-benar sebagai gambaran Jawa Tengah.

“Seperti di bandara, gabungan dari berbagai ahli, dari seniman sampai arsitektur yang memasukkan Jawa Tengah di bandara Ahmad Yani yang membuat saya tidak bisa komentar,” katanya.

Untuk isian rest area itu, Ganjar menekankan harus diisi produk asli Jawa Tengah. Dari kerajinan, kuliner sampai keseniannya. Namun harus menggunakan sistem modern. “Agar UMKM bisa jalan harus kita seleksi. Dua tahun pertama tidak ada produk asing. Harga jangan ngepruk, bilang jualannya jangan caramu, tapi cara kita. Kualitas bagus harga terjangkau dan semua harus enak,” katanya. (lhr)

editor : ricky fitriyanto