in

Begini Kisah Desainer Kondang yang Memulai Usaha dari Nol

SEMARANG (jatengtoday.com) – UKM Virtual Expo II menghadirkan sejumlah desainer asal Jateng untuk berbagi cerita sukses, Jumat (20/11/2020). Cerita yang dikemas dalam bentuk bincang-bincang ini digadang-gadang bisa menjadi motivasi para desainer muda yang baru merintis karier.

Risa Maharani, salah satu desainer asal Kota Semarang menceritakan bagaimana dia memulai menjadi perancang busana. Dia mengaku, memang sudah suka mendesain baju sejak duduk di bangku SMK.

“Tapi dulu belum tahu apa itu desainer. Bagaimana menjadi desainer itu saya benar-benar nggak ngerti. Waktu kelas 2 SMK dulu ada sayembara soal desain salah satu brand terkenal. Dan saya jadi salah satu yang berhasil keterima. Di situ saya digodok jadi desainer,” ujarnya.

Risa pun mendapat kesempatan mengikuti pameran di Hong Kong. Hal tersebut pun tidak disia-siakannya untuk mengenalkan brand miliknya sendiri, yaitu Risa Maharani.

Narasumber lainnya, Ferry Setiawan yang juga Owner Bajoekoe, juga menceritakan perjalanannya hingga bertemu di dunia fesyen. Ia mengaku, menekuni profesi menjadi desainer secara kebetulan.

Sebelum jadi desainer, Ferry bekerja sebagai pegawai di Kapal Pesiar Eropa dan Amerika Serikat selama kurang lebih 4 tahun. Merasa tidak berkembang, dirinya memutuskan untuk berhenti bekerja di Kapal Pesiar.

“Pas liburan saya dikenalkan salah satu desainer di Semarang. Saya cuma membantu saat itu tanpa dibayar. Lama kelamaan saya menemukan sesuatu yang menyenangkan di desain. Akhirnya saya memutuskan tidak bekerja di kapal pesiar lagi. Saya mulai bekerja di beberapa desainer,” ucapnya.

Ferry pun fokus menekuni dunia fesyen dan hijrah ke Jakarta beberapa bulan. Di Ibu Kota, Ferry bekerja ikut bekerja dengan desainer untuk keperluan shooting untuk mengasah kemampuan desainnya.

Kemudian dia memutuskan kembali ke Semarang dan membuka tempat jahit. Tak disangka, banyak teman yang meminta untuk dibuatkan baju, khususnya baju pernikahan. Banyaknya orderan membuat dirinya kewalahan dan merekrut karyawan untuk membantunya.

“Bisa dibilang saya otodidak dalam belajar. Tidak mengenyam.pendidikan apapun soal fesyen. Alhamdulillah sekarang yang membantu saya ada 35 karyawan,” tandas pemilik brand Bajoekoe ini. (akr)

editor: ricky fitriyanto

UKM-Virtual-Expo-II
UKM Virtual Expo kembali digelar akhir tahun ini. (istimewa)