in

Bawa Dua Penumpang Diduga Terinfeksi Corona, Kapal Pesiar Viking Sun Ditolak Berlabuh di Semarang

SEMARANG (jatengtoday.com) – Kapal pesiar Viking Sun, ditolak saat akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (5/3/2020) siang. Penolakan itu dilakukan Pemkot Semarang untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Pasalnya, ada dua penumpang kapal tersebut yang diduga terinfeksi virus Covid-19.

Awalnya, kapal Viking Sun yang menampung 1.600 wisatawan mancanegara (wisman) sudah berada di dekat Pelabuhan Tanjung Emas sejak pagi hari. Beberapa petugas dari pelabuhan mendekati kapal pesiar untuk melakulan pemeriksaan.

Siang harinya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menerbitkan surat Nomor B/1201,443/2020. Intinya, Viking Sun dilarang berlabuh di Semarang.

Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, memerintahkan kepada Kepala Otoritas Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Emas, Kepala Imigrasi dan Dirut Pelindo III untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi penularan virus Corona.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir potensi terkontaminasi dari segala sumber yang terinfeksi sekaligus melindungi Kota Semarang. “Ini juga berlaku buat kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Semarang termasuk yang pernah singgah di negara yang terjangkit Covid-19,” jelasnya.

Dikatakan, langkah tersebut dilakukan dengan pedoman kesiapsiagaan yang diterbitkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes per Februari 2020.

“Langkah ini berdasarkan hasil konsultasi dengan forum koordinasi daerah Kota Semarang dan para ahli kesehatan. Jadi perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium yang butuh waktu dua hari,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan mengerahkan 20 tim medis memeriksa penumpang kapal Viking Sun.

“Kami juga datangkan tim dari RST, RS Panti Wilasa dan RS Bhayangkara. Mereka siap membantu jika ditemukan penumpang yang sakit. Proses pemeriksaan dikerjakan dua mil dari jarak pintu pelabuhan dan membutuhkan waktu 4-5 jam,” tandasnya.

Kapal tersebut dari Darwin, Australia kemudian ke Labuan Bajo, setelah itu kapal menuju Semarang. Rencananya setelah itu ke Surabaya dan Bali. Tapi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menolak kapal itu bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak. Alasannya, diduga ada dua wisatawan di kapal itu yang terjangkit virus corona. (*)

editor: ricky fitriyanto