SEMARANG (jatengtoday.com) — Banjir Jumat (6/1/2023) sore yang melanda Kota Semarang, terutama kawasan bawah Kecamatan Tembalang menyebabkan korban meninggal.
“Terdapat dua korban meninggal dunia,” ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.
Korban bernama Agus (50) merupakan warga Perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh, Tembalang. Sementara korban Zaenuri (38) adalah warga Kelurahan Kel. Rowosari Rt. 02 Rw. 03 Kec. Tembalang Kota Semarang.
Irwan mengatakan, sebelum banjir wilayah Tembalang dan sekitarnya dilanda hujan deras pada Jumat sekitar pukul 14.30. Hujan diduga juga terjadi wilayah atas sehingga membuat debit air sungai meninggi.
Sungai Babon yang berada di kawasan Tembalang pun meluap. Tidak lama, luapan air semakin banyak sehingga mengakibatkan jebolnya tanggul sepanjang 20 meter.
“Setelah tanggul jebol, air langsung masuk dan menggenangi pemukiman warga, terutama Perumahan Dinar Indah yang berbatasan langsung dengan sungai,” ujarnya.
Ketinggian air yang menggenang di pemukiman warga dekat tanggul sekitar 2 meter sehingga mengakibatkan terendamnya 44 rumah warga yang dihuni oleh 36 keluarga Perumahan Dinar Indah.
Semua korban yang terdampak langsung dievakuasi. Saat ini juga telah didirikan dapur umum sementara untuk memenuhi kebutuhan warga.
Upaya pertolongan pertama dan evakuasi warga segera dilakukan tim SAR gabungan. Mereka mengungsikan warga perumahan ke masjid setempat sebelum kemudian direlokasi ke Balai Diklat.
“Brimob dan Ditpolairud Polda Jateng bersama unsur TNI, BPBD dan relawan mengevakuasi warga. Saat ini mereka ditempatkan di Balai Diklat,” kata Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.
Kata dia, Brimob Polda Jateng menerjunkan dua tim yang terdiri dari 30 orang. Dengan peralatan SAR lengkap, tim Brimob menyisir lokasi dan memastikan seluruh warga sudah dievakuasi
“Untuk perumahan saat ini sudah dikosongkan, dan tanggul yang jebol akan diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” ungkapnya.
Sementara, Tim BPBD Kota Semarang bersama unsur forkopimda terkait saat ini terus melakukan asesmen dan kaji cepat. Data sementara ada 147 warga yang terdampak banjir tersebut. Beberapa warga dievakuasi dan mengungsi ke masjid yang letaknya tak jauh dari perumahan dan lebih aman.
Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan dapat disertai angin masih berpotensi di wilayah Kota Semarang hingga Minggu (8/1/2023), sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (*)
editor : tri wuryonoÂ