in

Balap Liar Jalan Arteri Makan Korban, Seorang Pengendara Tewas Tertabrak

SEMARANG (jatengtoday.com) – Aksi trek-trekan atau balap liar di Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, Sabtu (4/1/2020) malam memakan korban jiwa. Seorang pengendara motor tewas setelah ditabrak pengendara lain yang diduga pelaku balap liar.

Menurut penuturan warga, Rifan (33), kecelakaan itu tepatnya terjadi di traffic light Tlogosari atau pertigaan Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Malangsari, sekitar pukul 22.00. Kecelakaan melibatkan dua sepeda motor, yakni Suzuki Satria dan Yamaha Mio.

Motor Suzuki Satria dikendarai seorang remaja yang sedang trek-trekan. Sementara Yamaha Mio dikendarai Enggar Adibroto (48), warga Griya Dempel Baru Cluster, Kelurahan Muktiharjo Kidul RT 8 RW 16, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

“Pas lampu sudah hijau, Pak Enggar kan jalan. Terus ditabrak sama yang jalan dari arah sana. Isunya itu yang nabrak motornya habis di-setel (supaya lajunya kencang),” jelasnya, Minggu (5/1/2020).

Akibat tabrakan tersebut, Enggar mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan langsung dilarikan ke RS Panti Wilasa Citarum. Namun, rumah sakit tersebut menyatakan tidak sanggup menangani.

“Kata dokter ada pendarahan di otak dan patah tulang rusuk. Mau dirujuk ke RSUP dr Kariadi tapi penuh. Nyari di tempat lain yang alatnya memadai juga pada penuh,” ungkap Rifan.

Nahas, nyawa Anggar tidak bisa diselamatkan. “Kurang lebih tadi pagi jam 10.00, beliau Pak Anggar meninggal dunia di RS Panti Wilasa,” jelas Rifan yang juga merupakan saudara korban.

Setelah dibawa ke rumah duka, selanjutnya almarhum dimakamkan di Kabupaten Boyolali

Rifan mengaku sedih dan prihatin. Apalagi almarhum meninggal karena menjadi korban tabrakan balap liar. Dia meminta aparat kepolisian bisa mengondisikan hal tersebut, sehingga tidak terjadi kecelakaan serupa.

Warga lain, Nardi (40) mengamini bahwa Jalan Arteri Soekarno-Hatta memang kerap dijadikan lokasi balap liar. “Apalagi kalau malam minggu, biasanya banyak banget yang trek-trekan,” ungkapnya.

Namun, warga lain, Rusdiyanto (50) memberi keterangan berbeda. Menurutnya, kecelakaan itu bukan karena ditabrak oleh pebalap liar, tetapi karena kendaraan pemuda yang menabrak remnya blong.

“Kalau kejadian pastinya nggak tahu. Tapi saya denger-denger bukan tabrak liar, cuma dia (penabrak) remnya blong,” ucapnya.

Atas kejadian itu, menurut informasi, keluarga dari pihak yang menabrak sudah mendatangi rumah duka dan bertemu dengan keluarga korban. Sementara seorang pelaku yang menabrak dikabarkan sudah ditahan di kepolisian.

Kapolsek Pedurungan AKP Eko Rubiyanto saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar detail terkait kecelakaan ini dan mempersilakan untuk menanyakan langsung ke pihak unit laka. “Penyidikan diambil alih Unit Laka Polrestabes Semarang,” ucapnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi mengaku belum mendapat informasi atas meninggalnya korban kecelakaan tersebut. “Saya belum mendapat laporan adanya korban meninggal akibat balap liar,” tegasnya. (*)

 

editor : ricky fitriyanto