SEMARANG (jatengtoday.com) – Perenang andalan, Azahra Permata dipastikan tidak bisa membela tim Tanah Air di ASEAN School Games (ASG) XI, lantaran harus mengikuti Kejurda Junior. Meski begitu, tim perenang Indonesia untuk ASG tetap optimistis mampu menyandang gelar juara 12 emas.
Pelatih Kepala Timnas Renang ASG Indonesia, Deni Wardeni menjelaskan, awalnya Kemenpora menargetkan hingga 14 emas di multicabang tingkat pelajar di Asia Tenggara ini. “Tapi Azahra, salah satu perenang kami, tidak bisa ikut. Jadi potensi emas berkurang,” tuturnya, Kamis (18/7/2019).
Tahun ini, pihaknya mewaspadai kekuatan para perenang Thailand dan Malaysia. Dia hanya meraba-raba dari database catatan waktu yang dipunyai.
“Yang kami tahu, Thailnad turun dengan kekuatan penuh atau perenang terbaiknya. Sedangkan Malaysia menerjunkan beberapa perenang pelapisnya. Momentum tuan rumah harus bisa dimaksimalkan guna meraih hasil yang terbaik. Dukungan dari masyarakat akan sangat membantu semangat perenang saat berlomba,” tandasnya.
Sementara itu, Pelatih Renang Thailand, Athipong Suepsakunsunthon mengakui Indonesia lebih punya peluang. Selain faktor tuan rumah, perenang Tim Garuda cukup bagus.
“Kami realistis saja menargetkan delapan hingga 10 emas. Indonesia punya perenang bagus dan kami akan berusaha keras,” ucapnya.
Salah satu perenang Negeri Gajah Putih Kamonchanok Kwanmuang mengaku cuaca cukup panas di Kota Semarang. Selain itu, dia juga harus menyesuaikan dengan kolam renang di luar ruangan.
“Kami banyak berlatih di kolam dalam ruangan. Cukup silau, tapi tak masalah. Kami bisa menyesuaikan dengan baik. Sebab tak terlalu berbeda cuaca di Thailand dengan Semarang,” tutur perenang yang turun di nomor 1.500 meter ini. (*)
editor : ricky fitriyanto