SEMARANG (jatengtoday.com) – Tiga pesilat Indonesia berhasil menyumbang 3 medali emas di ajang ASEAN School Games (ASG) 2019. Satu pesilat bahkan meraih kemenangan tanpa bertanding terlebih dahulu lantaran lawannya mengundurkan diri.
Atlet-atlet berprestasi itu adalah M. Zaki Zikrillah. Dia mengalahkan pesilat Thailand, Mr Jirat Janpet di kategori fight kelas C putra. Kemenangannya sangat telak, yakni 5-0.
Lalu Kurnia Fatma Amanah, menang atas Nur Syakirah binti Muksin dari Malaysia di kategori fight pada kelas C putri. Skor akhirnya 4-1.
Terakhir I Gede Arya Widhyantara, meraih kemenangan atas pesilat Thailand, Mr Kiadtisak Phuangsan di kategori fight pada kelas E putra. Atlet Thailand inilah yang mengundurkan diri karena cidera yang cukup serius, sehingga pelatih memilih untuk tidak memaksakannya.
“I Gede sendiri sebenarnya juga cidera. Yang sebelah mulut kemarin harus dijahit. Tapi ternyata lawannya lebih parah, malah tidak bisa berlaga. Jadinya statusnya adalah menang undur diri atas Thailand,” jelas Pelatih Pencak Silat Indonesia, Sigit Infantoro, Senin (22/7/2019) sore.
Meskipun begitu, Sigit tidak menampik adanya persaingan yang cukup ketat selama jalannya pertandingan di hari pertama. Namun, berkat strategi yang dibangun serta dukungan dari berbagai pihak, tantangan tersebut bisa terlewati.
Khusus pada hari ini, katanya, pesilat M. Zaki bisa cukup mudah mengalahkan pesilat Thailand. Terbukti dari selisih skor yang cukup banyak.
Namun, dirinya sempat was-was dengan Kurnia yang melawan pesilat Malaysia. Sebab, lawannya cukup lihai melakukan bantingan-bantingan yang mematikan. Itu terbukti pada babak awal di mana Indonesia sempat tertinggal.
“Altet Malaysia saya perhatikan dari pertandingan semifinal memang bagus. Maka saya antisipasi untuk lebih jaga jarak. Artinya, mainnya perlahan tapi pasti. Di babak kedua dan ketiga, strategi itu sukses,” bebernya.
Atas kemenangan itu, sementara ini dari cabang Pencak Silat menyumbang 3 emas. Besok Selasa (23/7/3019), Indonesia masih mempunyai 3 finalis yang akan berlaga. (*)
editor : Ricky fitriyanto