in

Arnaz Jabat Ketua KONI Semarang, Ini Sejumlah PR yang Bakal Digarap

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pengusaha muda, Arnaz Agung Andrarasmara, resmi dilantik menjadi Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Semarang masa bakti 2019-2023, di Balai Kota Semarang, Jumat (5/7/2019). Ia bersama 66 pengurus dilantik oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Arnaz berjanji akan melakukan perubahan besar dan menghidupkan organisasi keolahragaan yang sempat “mati suri” itu. Ia akan mengurai dan menyelesaikan berbagai persoalan seputar olahraga yang selama ini terjadi di Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menggarisbawahi, atlet di Kota Semarang harus tumbuh berkembang dengan baik, mencapai prestasi hingga membanggakan kota maupun Indonesia. “Itu yang harus dilakukan oleh kawan-kawan KONI. Kami (Pemkot Semarang) siap menjadi mitra,” kata Hendi sapaannya usai acara pelantikan.

Untuk melakukan pembinaan atlet, kata Hendi, harus memiliki sarana dan prasarana memadai. Tempat berlatih harus ada, dan memiliki pelatih berstandar. “Pelatih maupun atlet sering disekolahin. Setelah atletnya dilatih, harus punya tempat bertanding. Tidak hanya kelas lokal, kadang-kadang harus diikutkan kelas internasional. Kalau itu terpola dengan baik, maka akan muncul atlet-atlet yang handal dari Kota Semarang,” beber Hendi.

Namun demikian, lanjut Hendi, ada PR yang tak kalah penting. KONI Semarang harus bisa menyelesaikannya. “PR yang tidak kalah penting itu adalah pasca mereka menjadi atlet, apa yang harus dilakukan? Karena banyak berita-berita sedih, mantan juara olimpiade masa tuanya menyedihkan,” katanya.

Dikatakannya, bagaimanapun pasca menjadi atlet, mereka sudah tidak punya tenaga atau power dan harus kembali ke kehidupan nyata. “Mereka butuh bekerja agar punya uang, punya penghasilan dan seterusnya. Kalau di Pemkot ada Non ASN, tapi jumlahnya terbatas. Nah, saya kira KONI ini punya mitra yang banyak,” katanya.

Ketua KONI Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara mengatakan hal terpenting dalam pengurusan adalah membentuk good governance. “Jadi semua aspek profesionalisme, manajemen yang baik, akan kami tata. Jadi rumor-rumor jadi pengurus KONI itu “ngeri-ngeri sedap” itu harus dihilangkan. Maka organisasi ini harus bisa dikelola secara profesional,” ujarnya.

Untuk upaya itu, kata Arnaz, pertama, pengurus bersama masing-masing cabor harus memiliki komitmen yang sama, yakni menjadikan Kota Semarang sebagai “Kota Atlet”. Tidak hanya sekadar label, tapi juga mewujudkan prestasi hingga tingkat nasional dan dunia. Kedua, Kota Semarang harus menjadi tuan rumah Porprov. “Ketiga, kami ingin Kota Semarang memiliki sport center. Tadi juga sudah direspons Pak Wali, lahan tanahnya sudah ada di daerah Mijen,” katanya.

Keempat, lanjut dia, KONI Semarang melakukan dua MoU penting, yakni program kelas khusus atlet di sekolah SD dan SMP di Kota Semarang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang. Selanjutnya adalah MoU penyusunan data atlet dan pelatih. Akan segera disiapkan aplikasi berbasis online. (*)

editor: ricky fitriyanto