SEMARANG (jatengtoday.com) – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menilai, ada campur tangan korporasi asing terkait penghentian audisi pebulutangkis anak PB Djarum.
Ketua Umum APTI Agus Parmudji, mengaku sangat menyayangkan sikap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan LSM Lentera. Dua lembaga tersebut menurutnya tidak murni bergerak karena alasan eksploitasi anak.
Ada tangan-tangan asing yang dimotori industri rokok besar dan industri farmasi yang bermain. “Menurut anggapan kami KPAI dan lentera tidak murni, ada skenario besar korporasi besar membuat kemelut industri hasil tembakau. Ada skenario penguasaan dagang Indonesia. Baik dimotori korporasi industri rokok multinasional maupun industri farmasi,” jelasnya.
Dia berani menyebut demikian karena kejadian semacam ini sudah kesekian kali. Merosotnya dunia olahraga Indonesia, menurutnya tidak lepas dari tekanan korporasi asing ini.
“Ini adalah sebuah penjajahan yang dikemas santun dan sopan untuk membunh prestasi di Indonesia. Sepakbola sudah dihancurkan, bulutangis dihantam. Kalau KPAI berani ya BPJS dihilangkan karena didanai dari cukai tembakau,” tegasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto