SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejauh ini, keterbatasan jumlah Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis masih menjadi persoalan. Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berupaya menginisiasi penggunaan bilik uji swab yang diberi nama Covid Swab Booth.
Melalui bilik tersebut, diharapkan bisa menyiasati minimnya APD hingga meminimalisasi potensi penularan virus antara pasien dan tenaga medis. Selain itu, melalui penggunaan swab booth bisa menghemat waktu pengambilan sampel, serta mengurangi limbah medis.
“Penyedia perawatan kesehatan tidak memerlukan peralatan pelindung pribadi, karena mereka berdiri di dalam bilik dan mengambil sampel dari pasien menggunakan sarung tangan yang menonjol keluar,” terangnya, Rabu (10/6/2020).
Dijelaskannya, terbatasnya APD bagi para tenaga medis di rumah sakit menjadi salah satu alasan menginisiasi bilik tes swab tersebut. “Bilik tersebut didesain khusus agar petugas pengambil sampel terlindungi dari paparan virus melalui droplet,” katanya.
RSUD KRMT Wongsonegoro telah melakukan uji coba penggunakan bilik uji swab. Termasuk ditempatkan di Kantor Diklat Kota Semarang, yang saat ini telah berubah menjadi tempat karantina bagi penderita Covid-19 di Kota Semarang.
“Bilik ini merupakan bilik sampling Covid-19 untuk mengambil uji swab bagi masyarakat yang terduga terpapar virus corona,” tambahnya.
Sementara itu, Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, swab booth akan sangat membantu petugas medis agar lebih aman saat memeriksa banyak orang di tempat terbuka.
“Dengan adanya bilik tes swab seperti ini, harapannya mampu meningkatkan efisiensi pengujian, kenyamanan, serta keamanan petugas, juga pasien. Karena menggunakan bilik seperti ini dapat menghemat waktu pengambilan sampel, serta mengurangi limbah medis,” ujar Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang.
Lebih lanjut, kata Hendi, bila bilik swab nantinya terbukti berfungsi secara maksimal, pihaknya siap untuk mengadakan pengadaan lebih banyak. Ini juga menjadi upaya menyiasati atau menghemat penggunaan APD, terutama yang biasanya digunakan untuk pengambilan sampel saat melakukan test swab.
“Inovasi dalam pelayanan test Covid-19 tersebut sangat penting. Sebab dengan masifnya tes secara massal yang dilakukan di Kota Semarang, kebutuhan APD diagnosis Covid-19 pun juga meningkat,” katanya.
Dia berharap, inovasi-inovasi sebagaimana Covid Swab Booth tersebut terus dilakukan. Sehingga penanganan Covid bisa lebih efisien. “Dengan begitu, kita dapat dengan cepat memetakan persebaran virus Covid-19 ini,” ujarnya. (*)
editor: ricky fitriyanto