in

APD Mulai Menipis, UKM Binaan Bank Jateng Keroyokan Produksi Coverall

SEMARANG (jatengtoday.com) – Para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Jateng keroyokan memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa coverall. Dalam sehari gabungan UKM di bidang konveksi ini mampu memproduksi 10 ribu unit.

Stok APD, terutama coverall makin menipis. Padahal, piranti ini sangat dibutuhkan tenaga medis ketika menangani pasien yang terinfeksi virus corona. Coverall melindungi perawat dan dokter agar tidak tertular virus.

Berangkat dari kelangkaan tersebut, sejumlah UKM di bawah binaan Bank Jateng coba memberi solusi. Yakni dengan memroduksi coverall. Mereka mampu memproduksi hingga 10 ribu coverall per hari. Bahannya, sudah memenuhi standar minimal yaitu tahan air atau waterproof.

Sebagian besar UKM dari Klaten yang sehari-hari memproduksi baju lurik dan batik. Mengetahui banyak rumah sakit masih kekurangan APD, Bank Jateng menawarkan UKM-UKM ini membantu. Ternyata antusiasmenya besar.

“Saya orang yang dari awal meyakini, ketika produksi pabrikan begitu mahal dan sulit pasti akan muncul kekuatan-kekuatan dalam negeri, saya berterimakasih pada pelaku usaha yang mau membantu penyediaan APD ini, ” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai melihat contoh coverall yang dibawakan Bank Jateng di Puri Gedeh, Rabu (1/4/2020).

Selain coverall, UKM-UKM tersebut juga memproduksi masker dengan kualitas waterproof. Menurut dia, APD produksi UKM tersebut bisa dijadikan alternatif disaat harga pabrikan justru langka dan harganya melambung.

“Kalau kita bisa menggerakkan masyarakat nantinya semua yang terpaksa keluar rumah harus pakai masker maka ini bisa diproduksi. Ini harganya paling 2-3 ribu. Produknya tidak terlalu buruk tapi bisa jadi alternatif jika rumah sakit atau puskesmas memerlukan bisa kita sampaikan,” tegasnya. (*)

editor: ricky fitriyanto