in

Vivit Berbagi Cerita Tentang Dukungan yang Membawanya Maju dalam Pilbup Rembang

Dalam sebuah acara yang dihadiri oleh milenial, Vivit mengungkapkan kisah di balik pencalonannya, meskipun terdapat sejumlah kejanggalan.

JATENG TODAY – Pada Kamis, 17 Oktober 2024, Desa Lambangan Wetan di Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, menjadi lokasi kampanye pertemuan tatap muka terbatas yang diadakan oleh relawan milenial pasangan calon bupati dan wakil bupati Vivit-Umam. Sekitar 100 orang hadir dalam acara yang dilaksanakan di gedung serbaguna desa tersebut.

Acara ini dihadiri oleh calon nomor urut 01, Bu Vivit, S.Farm.Apt, Ketua PAC PPP Kecamatan Bulu Muhammad, Sutik, Koordinator Relawan Milenial Vivit-Umam Kecamatan Bulu, serta tim pemenangan dan relawan dari berbagai desa di sekitarnya.

Sutik, yang merupakan Koordinator Tim Pemenangan Kecamatan Bulu, menekankan pentingnya menjaga netralitas organisasi dalam politik. Ia menyatakan bahwa “jangan sekali-kali membawa nama NU, Muslimat, dan Fatayat dalam pilkada.” Sutik menjelaskan adanya kesalahpahaman terkait dukungan dari Fatayat dan Muslimat, menegaskan bahwa tidak semua pihak mendukung calon yang lain.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Dalam kampanye, Ni’ma Diana, istri Gus Umam, terlihat menggunakan forum pengajian Muslimat NU Sarang. Selain itu, perdebatan sengit di media sosial kerap terjadi.

Sutik berharap jika terpilih, Vivit dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran. Ia juga mengajak masyarakat dan pemimpin untuk bersatu demi menjadikan Rembang lebih tangguh.

Dalam kesempatan itu, Vivit membagikan perjalanan pencalonannya sebagai bupati, yang awalnya bukanlah ambisi pribadinya, meski ayahnya merupakan Dewan Pembina Partai Nasdem Rembang. Dorongan dari kepala desa, mantan kepala desa, Gus Idror, dan PDI desa yang terus berdatangan membuatnya mempertimbangkan pencalonan. “Dengan berjalannya dinamika, dan setelah saya melaksanakan sholat istikharah, hati saya mantap untuk mencalonkan diri,” tegas Vivit, menunjukkan pentingnya keyakinan spiritual dalam keputusannya.

Dukungan dari Nasdem, yang sebelumnya memilih pasangan lain, kini beralih kepada Vivit-Umam, ditambah dengan dukungan dari PKB. Vivit berharap niat baik mereka untuk membangun Rembang dapat diijabah oleh Gusti Allah.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya keberadaan pemimpin wanita, dengan menyebut tokoh-tokoh seperti Khofifah dan Megawati sebagai contoh bahwa wanita mampu memimpin dengan kompeten dan tangguh. “Pemimpin wanita banyak yang terbukti tangguh dan kompeten,” ujarnya.

Banyak kalangan, terutama pendukung Harno-Hanies, mempertanyakan kapasitas, pengalaman, dan kompetensi Vivit sebagai calon bupati, mengingat pendukungnya mencitrakan Vivit sebagai sosok yang “mirip” Kartini.

Vivit menekankan pentingnya kemajuan untuk Bulu dan menjelaskan bahwa ia tumbuh dalam keluarga wiraswasta yang mengajarkannya ketangguhan. “Orang tua saya mendidik saya menjadi Khoirunnas Anfauhum Linnas, agar bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain,” jelasnya. Ia merujuk pada keberhasilan RS Bhina dalam melayani pasien dengan BPJS sebagai bukti nyata komitmennya kepada masyarakat.

Sebelumnya, RS. Bhina Bakti Husada membuka bangsal “Kresna” dalam kerja sama dengan Dinsos Provinsi Jawa Tengah, dan ada dugaan bahwa mereka mencoba menutupi kerugian bisnis yang mencapai 1 milyar per bulan.

Setidaknya, di forum tersebut, orang-orang bisa mendengar siapa yang mendorong Vivit maju dalam pilbup Rembang 2024 dan alasan di balik pencalonannya. [jateng today]