SEMARANG (jatengtoday.com) – Para pemuda diminta lebih greget dalam memerhatikan kondisi bangsa. Hal itu dikatakan Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi saat menjadi narasumber Dialog bersama Parlemen bertema ‘Bangun Pemuda Satukan Bangsa’ di Hotel Getz Semarang, Kamis (1/11/2018).
Pada kesempatan itu, Rukma menyindir peran generasi muda. Dikatakan, generasi muda saat ini lebih konsen dengan teknologi internet, khususnya di media sosial. Tapi, kemampuan tersebut kerap disalahgunakan dengan menyebar informasi yang tidak benar atau hoax.
“Tidak hanya hoax, ujaran kebencian juga masih sering dilakukan. Untuk itu, semua pihak harus mampu terlibat mengatasi persoalan tersebut agar pemuda bisa lebih aktif lagi dalam pembangunan bangsa,” kata legislator PDI Perjuangan itu.
Keterlibatan dalam pembangunan itu, kata dia, dapat dilakukan dengan menggiatkan kewirausahaan bagi generasi muda. Dengan begitu, para pemuda mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Jika dari segi permodalan belum mampu, maka pemerintah bersama pihak-pihak terkait bisa membantu secara stimulan,” ucapnya.
Menanggapi soal kemajuan teknologi, Ketua KNPI Jateng Tino Indra Wardono mengatakan generasi muda sekarang cenderung melakukan komunikasi melalui gadget. Hal itu memiliki dampak negatif berupa anti-sosial.
“Dampaknya dengan melakukan hoax atau ujaran kebencian melalui medsos itu sangat besar. Harus ada proteksi lebih untuk menanganinya,” kata Tino.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Jateng, Urip Sihabudin mengatakan selama ini ada 11 masalah yang dihadapi generasi muda, salah satu yang paling pokok yakni masalah ekonomi. Data yang dimilikinya menyebutkan, dari 7,6 juta anak-anak muda, 2,8 juta diantaranya berasal dari keluarga miskin.
Dari angka tersebut, lanjut dia, sebanyak 1,5 juta menganggur. Dengan kondisi itu, pihaknya berusaha melakukan program pemberdayaan agar bisa berwirausaha.
“Tercatat, dari angka 1,5 juta itu, sekitar 300 ribu didata dan diklaster masing-masing 5 orang untuk dilatih keterampilan sesuai minat dan bakatnya. Upaya itu kemudian kami koordinasikan dengan kabupaten/ kota dan pusat. Apabila berhasil, maka kami mampu mencapai tujuan utama yakni kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto