in

Ada Isu Sara Jelang Pilbub Tegal, KH Hambali Usman Beri Pesan Khusus untuk Warga

SLAWI (jatengtoday.com) – Jelang Pilbub Tegal, suasana makin memanas lantaran ada pihak-pihak yang menggulirkan isu Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) dan ajakan melakukan kekerasan.

Misalnya, viralnya video sekelompok ibu-ibu yang menyanyikan yel-yel ‘Bima musuh agama dan ulama’. Serta, video provokasi kekerasan yang dilontarkan oleh Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tegal, Fanani, yang meminta Banser tak segan-segan berkelahi: ‘lanang, gelut ya ndak pa-apa, wong lanang kok’.

Menyikapi kondisi tersebut, ulama yang juga sesepuh NU Tegal, KH Hambali Usman mengaku prihatin. Ia mengajak masyarakat untuk menjaga situasi di Kabupaten Tegal agar aman dan kondusif.

Kiai Hambali yang merupakan Pimpinan Ponpes Al Abror Lebaksiu tersebut mengatakan, orang yang mengajak bertindak kekerasan sejatinya telah kehilangan pegangan keimanan dan keamanan.

“Bagiamana kita akan menjaga keimanan mana kala kita tak bisa menjaga keamanan. Iman dan aman harus berbarengan,” pesannya.

Kiai Hambali tidak melarang perbedaan pilihan politik. Namun, semua pihak perlu menjaga diri agar Kabupaten Tegal tetap kondusif.

“Baik tutur kata maupun perbuatan, kita jaga, supaya tidak menimbulkan keresahan atau menyinggung perasaan orang lain yang berbeda afiliasi politiknya,” ucap Kiai Hambali.

Sebagai orang yang pernah memimpin NU Kabupaten Tegal selama 5 periode, Kiai Hambali tahu bahwa mayoritas warga Tegal adalah kaum Nahdliyin.

Dalam hal politik, Nahdliyin bebas menentukan pilihan. Sehingga, Kiai Hambali melihat orang NU tersebar di masing-masing paslon, ada yang mendukung paslon nomor urut 01 Bima-Mujab, ada pula yang di barisan paslon 02 Ischak-Kholid.

“Mayoritas warga kita adalah Nahdliyin. Kedua belah pihak baik dari 01 maupun 02 jelas banyak dari Nahdliyin. Maka menjaga kondusivitas ini artinya menjaga kita semua,” tegas Kiai Hambali.

Kiai Hambali bersama Sugirman, selaku Ketua Bappilu PDI Perjuangan Tegal, mengajak masyarakat untuk tetap guyub. Sugirman yang sowan ke kediaman Kiai Hambali Usman, menytakan ia juga adalah warga Nahdliyin.

Sugirman mengatakan, ia sowan ke Kiai Hambali tidak dalam rangka kampanye, melainkan untuk meminta nasihat seputar kondisi Pilkada Tegal yang semakin memanas, agar tak terjadi gesekan di tengah masyarakat.

Serta, masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu-isu SARA yang menyerang pasangan calon. Sebab, sejatinya semua paslon adalah warga NU.

“Tujuannya bukan untuk kampanye, tapi lebih penting adalah memikirkan keutuhan kebersamaan untuk Kabupaten Tegal, biar tidak kacau balau,” ucapnya. (*)