SEMARANG (jatengtoday.com) — Poklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen penting dalam perjalanan sejarah negara ini. Momen itu menjadi penanda peralihan dari masa penjajahan menuju kehidupan bernegara yang lebih beradab.
Proklamasi tersebut disiarkan secara langsung melalui media masa seperti radio. Selain itu, penyebaran informasi dari mulut ke mulut juga gencar dilakukan. Cara yang cukup unik dan efektif justru dilakukan warga Kota Semarang.
Menurut pegiat sejarah Kota Semarang Tjahjono Rahardjo, ada salah satu masjid yang digunakan untuk mengumumkan secara terbuka kemerdekaan bangsa Indonesia. Yakni Masjid Agung Semarang atau yang kini disebut Masjid Kauman Semarang.
Sehingga, masjid tersebut menjadi satu-satunya di Indonesia yang digunakan untuk memproklamirkan kemerdekaan.
Peristiwa heroik itu terjadi tak lama setelah teks Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan oleh Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di Jalan Pegangsaaan Timur nomor 56, Jakarta.
Satu jam kemudian, sekitar pukul 11.00 sebelum salat Jumat, salah seorang jamaah aktif di Masjid Agung Semarang yang bernama dr Agus berinisiatif mengumumkan kemerdekaan melalui mimbar khotbah Jumat.
“Saya tahu pengumuman proklamasi karena Salat Jumat itu disiarkan radio,” cerita Tjahjono, Senin (17/8/2020).
Berdasarkan literatur sejarah, keberanian dr Agus pada 75 tahun silam tersebut harus dibayar mahal. Sebab, pasca peristiwa itu dia dikejar-kejar tentara Jepang dan terpaksa harus melarikan diri ke Jakarta. Bahkan kabarnya ia meninggal di sana.
Sebagai penghargaan atas hal itu, Presiden RI pertama Ir Soekarno pada tahun 1952 menyempatkan datang ke Masjid Agung Semarang. Saat itu ia menunaikan Salat Jumat dan menyempatkan untuk berpidato di hadapan para jamaah.
Selain menjadi saksi proklamasi, Masjid Agung Semarang ini memiliki sejarah yang panjang. Bangunan tersebut menjadi masjid tertua di Ibu Kota Jawa Tengah dan merupakan salah satu cagar budaya kebanggaan warga Semarang. (*)
editor: ricky fitriyanto