in

Tinjau Longsor di Semarang, Risma: Butuh Penanganan Khusus

SEMARANG (jatengtoday.com) – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengecek langsung lokasi tanah longsor yang menimpa empat rumah warga di RT 3 RW 1 Jomblangsari, Candisari, Semarang, Minggu (7/2/2021) sore.

Didampingi Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Risma menilai lokasi permukiman di wilayah bertebing tersebut cukup mengkhawatirkan.

Menurut Risma, tanah longsor yang terjadi di Jomblangsari tersebut memang butuh treatment khusus, karena kalau warga masih tinggal di daerah tersebut bisa berbahaya. “Apalagi kondisi cuacanya ekstrem seperti sekarang ini. Jadi memang kita tidak bisa nebak. Kalau dulu aman, tapi sekarang hujannya sangat ekstrem,” katanya.

Dia menyampailkan, Kemensos akan memberikan bantuan. “Soal tempat korban, nanti wali kota bisa mengajukan ke kami (Kemensos), yang jelas kalau ditempati lagi malah bahaya, jangan sampai kembali ada korban, nanti kita bantu,” katanya.

Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan cuaca kali ini memang benar-benar ekstrem. “Dari data BMKG, debit curah hujan kali ini sebesar 171 milimeter, sedangkan kalau biasanya rata-rata curah hujan pertahun cuma 150 milimeter. Jadi sekarang itu ibarat hujan setahun diturunkan dalam sehari, hujannya jadi ekstrem,” ujarnya.

Dikatakannya, Pemkot Semarang telah mengambil langkah preventif terhadap bencana banjir dan longsor. “Instansi dan dinas terkait sudah bergerak mengatasi kejadian pasca bencana,” ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak empat rumah di Kampung Jomblangsari, RT 3 RW 1, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, tertimbun longsor, Sabtu (6/2/2021). Dua korban luka ringan, satu warga atas nama Maemunah (90), meninggal setelah sempat dilarikan ke RSUP Dr Kariadi Semarang, dan korban Dito (18), ditemukan meninggal tertimbun longsor setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR Gabungan.

BACA JUGA: Empat Rumah di Semarang Tertimbun Longsor, Seorang Meninggal dan Satu Belum Ditemukan

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Winarsono mengatakan, sebanyak 21 titik tanah longsor terjadi di tujuh kecamatan sejak musim hujan pada Februari 2021 ini. Diantaranya Kecamatan Ngaliyan, Semarang Barat, Gunungpati, Candisari, Semarang Selatan, Gajahmungkur, dan Banyumanik.

BACA JUGA: Setelah Pencarian Seharian, Dito Ditemukan Tertimbun Reruntuhan Longsor

“Sejak Jumat, Kota Semarang diguyur hujan dengan intensitas tinggi, akibatnya terjadi banjir dan longsor di beberapa kecamatan,” katanya. (*)

 

editor: ricky fitriyanto