in

Ganjar Marah di Kantin DPRD, Tapi Pedagang di Belakang Kantornya Tak Paham Protokol Kesehatan

SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejumlah pedagang di sekitar kantor Gubernur Jateng ternyata belum paham penerapan protokol kesehatan. Hal tersebut menandakan sosialisasi yang dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan jajarannya tak maksimal.

Beberapa pedagang di kawasan Menteri Supeno Semarang dikumpulkan di aula kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jateng, Jumat (25/9/2020). Mereka diberi edukasi dan sosialisasi soal penerapan aturan protokol kesehatan di tempat usaha mereka.

Sosialisasi disampaikan Kepala Diskominfo Jateng, Riena Retnaningrum. Sementara pedagang yang hadir antara lain pemilik warung jahe rempah Mbah Jo, jahe rempah Mbah No, soto Pak No, sate ayam, penyet, dan lainnya. Hadir pula perwakilan dari pihak RT setempat.

“PKL di sini memang PKL yang sangat terkenal kelezatannya. Sehingga banyak pendatang yang datang menikmati kelezatan kuliner tersebut dan banyak kerumunan,” terangnya.

Karena itu, sosialisasi penegakan protokol kesehatan dilakukan. Pihaknya mengingatkan pemilik warung agar memakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak.

“Harapannya, semua sehat dan terlindungi dari pandemi ini,” jelasnya.

Pemilik kuliner Jahe Rempah Mbah Jo, Tugidjo, mengaku baru tahu soal penerapan protokol kesehatan di tempat makan setelah mendapat sosialisasi. Sebab, kegiatan sosialisasi penerapan protokol sudah ditunggu sesama pedagang.

“Kami akan menjaga betul. Ini kan pas bisa tahu, memang bentuknya (penataan tempat di warung), seperti ini,” kata pria yang akrab dipanggil Mbah Jo ini.

Di antara hasil sosialisasi yang diperolehnya adalah pengetahuan tentang penataan tempat duduk di warung agar aman, seperti dengan memberi tanda silang sebagai pemisah satu sama lain.

Mbah Jo nantinya akan menindaklanjuti dengan menata warungnya, sesegera mungkin.

Menurut Mbah Jo, hal paling sulit adalah menata duduk pelanggan. Biasanya, pelanggan datang tidak sendiri. Mereka datang bersama teman, keluarga atau kerabat lainnya. Tapi, Mbah Jo akan tetap berusaha untuk tegas menata warungnya supaya aman dari penularan Covid-19.

Belum pahamnya pedagang di sekitar kantor Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan protokol kesehatan tersebut cukup ironis. Hal itu menandakan sosialisasi yang dilakukan Pemprov Jateng masih kurang.

Minimnya sosialisasi tersebut sebelumnya disampaikan anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto. Yudi menanggapi aksi Ganjar yang marah-marah di kantin DPRD Jateng.

Menurutnya, bukan kemarahan yang mesti ditonjolkan kepala daerah. Namun program sosialisasi masif yang menyasar masyarakat luas.

Masih adanya pelanggaran protokol kesehatan, kata dia, menunjukkan sosialisasi yang dilakukan belum berhasil.

Menurutnya, Ganjar sudah beberapa kali terlihat marah pada masyarakat. “Sosialisasi harusnya benar-benar masif karena dukungan anggaran juga besar. Tidak hanya untuk kepentingan pencitraan di medsos,” tutur Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini.

Ia khawatir jika penanganan Covid-19 Jateng terlihat baik di media sosial namun kenyataanya lonjakan kasus tetap tinggi. (akr)

 

editor: ricky fitriyanto