SEMARANG (jatengtoday.com) – Kapasitas tes Covid-19 di Jateng ditingkatkan lebih dari dua kali lipat. Dari 2.000 menjadi 4.991 tes per hari. Peningkatan kapasitas ini dimulai Rabu (22/7/2020) besok.
Rencana peningkatan kapasitas tes Covid-19 di Jateng tersebut diungkapkan Gubernur Ganjar Pranowo dalam rapat percepatan penanganan Covid-19 di gedung B lantai 5 kompleks kantor Gubernur Jateng, Senin (20/7/2020).
“Karena pusat memerintahkan tes massal diperbanyak, maka kami meningkatkan target tes sebanyak 4.991 per hari. Makanya hari ini saya kumpulkan untuk membicarakan kapasitas lab serta pemenuhan kebutuhan lainnya,” jelasnya.
Semarang Raya dan Solo Raya menjadi daerah prioritas pengecekan Covid-19.
“Kenapa daerah itu jadi prioritas, karena masukan dari tim ahli kami terkait peningkatan kasus di daerah-daerah itu yang cukup tinggi. Selain itu, tentu potensi Pantura yang cukup bahaya juga menjadi perhatian,” imbuhnya.
Mengenai kapasitas laboratorium di Jateng, dia memastikan semuanya masih bisa mencukupi. Kapasitas dari seluruh lab di Jateng bisa menangani 8.000 spesimen dalam sehari.
“Saat ini kalau dihitung masih 51 persen dari kapasitas itu yang digunakan. Maka kalau targetnya menjadi 5.000, kita masih bisa. Bahkan kalau ditingkatkan lagi, kita bisa maksimal 8000 spesimen,” terangnya.
Dia pun memerintahkan seluruh kepala daerah untuk melakukan tes massal Covid-19. Beberapa daerah seperti Banyumas sudah bagus dalam pelaksanaan program ini.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, kapasitas lab Jateng masih cukup untuk memenuhi target peningkatan pemeriksaan itu. Selain lab yang sudah ada, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa tempat untuk dijadikan laboratorium PCR.
“Beberapa laboratorium baru sedang kami siapkan, seperti Balai POM dan Universitas Kristen Satya Wacana yang sudah siap untuk dioptimalkan. Ditambah beberapa rumah sakit yang sudah memiliki fasilitas PCR dan tinggal ditingkatkan kapasitasnya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Jateng, Bambang Kusriyanto prihatin dengan perkembangan kondisi penularan Covid-19 pascapelonggaran kegiatan kemasyarakatan.
“Setelah pemerintah melonggarkan kegiatan masyarakat, jumlah positif Covid-19 terus meroket. Saya prihatin dengan kondisi ini,” terangnya.
Dari pengamatannya, masyarakat sudah melakukan kegiatan biasa seperti sebelum adanya pandemi Covid-19. Seakan akan tidak ada pembatasan lagi. Di pasar-pasar tradisional, kegiatan jual beli berjalan normal dan banyak terjadi kerumunan. Tempat hiburan dan wisata juga sudah buka seperti biasa. (*)
editor: ricky fitriyanto