SEMARANG (jatengtoday.com) – Pertumbuhan ekonomi di Jateng merosot hingga 2,6 persen. Pakar Ekonomi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Andreas Lako menilai, kemerosotan ini disebabkan minusnya pertumbuhan di tiga sektor. Yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan.
“Di sektor pertanian, mengalami minus sekitar dua persen lebih. Ini yang menambah dampak negatif saat ini,” ucapnya, Rabu (17/6/2020).
Menurut Andreas, dengan menurunnya pertumbuhan tersebut, tingkat konsumsi rumah tangga di masyarakat juga semakin menurun.
“Dengan demikian, dampak negatif Covid-19 ini berimbas pada nilai investasi yang menurun. Banyak investor mempertimbangkan menunda investasi mereka,” jelasnya.
Terkait rencana pemerintah menggenjot investasi, Andreas berpendapat, sektor tersebut memang perlu digencarkan lagi untuk memulihkan ekonomi.
Namun untuk saat ini menurutnya yang paling memungkinkan digenjot adalah investasi tingkat usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM investor lokal.
“Pasalnya, investor lokal paling bisa memacu pertumbuhan UMKM di masyarakat. Kalau investor besar, mereka pasti akan sangat hati-hati untuk melakukan investasi karena pertimbangan berbagai risiko sosial, kesehatan dan ekonomi. Jadi saya rasa itu akan sedikit susah untuk ajak para investor besar segera berinvestasi di Jateng,” paparnya.
Lebih lanjut, dia menilai, tersendatnya sektor ekspor dan impor Jateng sejak Februari 2020, juga menjadi salah satu faktor kemerosotan pertumbuhan ekonomi.
“Itu salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya pertumbuhan pada triwulan pertama 2020. Kalau dibanding tahun lalu yang bertumbuh 5,14 persen, penurunannya mencapai hampir 49 persen,” jelasnya.
Tersendatnya impor ke Jawa Tengah dari Tiongkok, Korea, Jepang, Amerika, Eropa serta lainnya pada bulan Februari dan Maret mempengaruhi kinerja industri pada triwulan I 2020.
“Industri kekurangan bahan baku untuk produksi. Industri barang jadi atau perdagangan juga kekurangan produk jadi akibat berhentinya impor barang jadi,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto