SEMARANG (jatengtoday.com) – Jateng mengekspor 300 ton biskuit ke Bangladesh. Ekspor biskuit perdana ke Bangladesh ini senilai Rp 5,536 miliar.
Biskuit tersebut diproduksi oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Sragen yang bekerjasama dengan USAID.
“Ternyata kita juga turut serta dalam pemenuhan gizi internasional. Biskuit ini kan tinggi nutrisinya bisa untuk pencegahan stunting,” kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang melepas pemberangkatan ekspor di Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Semarang, Rabu (21/8/2019).
Pengiriman biskuit tersebut melengkapi jumlah ekspor produk pertanian yang dilakukan Jateng satu bulan terakhir. Selama ini Jateng juga terus mengekspor sarang walet senilai Rp 4,2 miliar. Daun cincau 28 kg ke Malaysia, gula merah ke Srilanka sebanyak 3,4 ton, dan margarin ke Bangladesh sebanyak 1,2 ton.
Kepala Balai Karantina Pertanian, Ali Jamil menambahkan, per 19 Agustus 2019, produk pertanian telah memberi kontribusi besar pada neraca perdagangan di Jateng. Provinsi ini telah mengekspor dengan total nilai Rp 586 miliar sejak 1 Agustus lalu.
“Naik 40 persen di periode sama pada tahun lalu. Ini akan semakin bisa melonjak jika bisa memenuhi permintaan daun pakis ke Australia, kemukus, daun pandan, terong 150 ton dari permintaan 500 ton dari Jepang,” jelasnya.
Secara keseluruhan nilai ekspor Jateng per Mei 2019 mencapai US$ 776,66 juta atau naik 11,81 persen dibanding April 2019, yaitu dari US$ 694,64 juta. Hal tersebut disebabkan meningkatnya ekspor non migas sebesar 13,14 persen atau dari US$ 685,00 juta menjadi US$ 775,03 juta. Ali mengatakan lonjakan tersebut karena produktivitas masyarakat dan jalinan mesra dengan pemerintah. (*)
editor : ricky fitriyanto