SEMARANG (jatengtoday.com) – Perjuangan pesilat terakhir Indonesia, Amirullah Karim saat menjamu Feng Vongphakdy pada final ASEAN School Games (ASG) XI di Hotel Patra Jasa Semarang, Selasa (23/7/2019), membuahkan hasil. Dia menambah koleksi medali di cabor silat menjadi 7 emas.
Dalam pertandingan puncak, Amirullah mengaku bermain lepas. Dia terus mengambil serangan bawah setelah mengetahui cara bermain lawan yang terus menyerang.
Serangan kuncian bawah pesilat asal Surabaya ini membuat lawan tak berdaya. Beberapa kali lawannya harus tersungkur setelah mendapatkan lipatan dari kedua kakinya dan menutup harapan.
“Saya lihat dia main agresif untuk nyerang, karena itu saya ambil serangan bawah buat gunting. Alhamdulillah beberapa kali dia jatuh,” paparnya.
Manajer tim pencak silat Indonesia, Ika Lesmana mengatakan jumlah medali emas yang didapat cukup mengejutkan. Sebab sebelumnya untuk pencak silat Indonesia hanya ditargetkan meraih 5 medali emas.
“Ini melebihi target. Awalnya ditargetkan cuma 5 medali emas dan ini lebih dua, tentu sangat mengejutkan,” ucapnya.
Raihan 7 medali emas ini memang pantas jika dilihat dari kerja keras para atlet selama menjalani pelatnas. Para atlet yang terdiri 10 orang tersebut dikenal tidak pernah lelah. Bahkan mereka sangat mudah untuk menerima masukan dari pelatih.
“Kami kasih masukan mereka sangat mudah menangkapnya. Jadi wajar saja mereka mendapatkan hasil yang luar biasa, saya rasa pantas aja,” katanya.
Dibalik kegembiraannya tersebut, Ika sendiri mengaku sedih di penghujung ASG 2019. Ini setelah dia mengingat kenangan selama menjalani pelatihan.
“Saya berharap mereka yang menjadi penerus atlet. Jadi regenerasi kakak-kakak mereka di SEA Games dan Asian Games tidak berhenti. Tapi mereka dapat menggantikan,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto