“Ketika saya cek, pergeseran siswa yang diterima cepat sekali berubah,”
SEMARANG (jatengtoday.com) – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online untuk SMA dimulai hari ini, Senin (1/7/2019). Banyak orang tua siswa yang kebingungan.
Harina, salah satu orang tua siswa warga Krobokan, Semarang Barat mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng karena kebingungan. Kedua anaknya tidak bisa masuk ke SMA Negeri 6.
Menurut Harina, setelah mendaftarkan PPDB Online anaknya pada Senin (1/7/2019) pagi, dia kembali mengecek pada siang hari. Tetapi, nama kedua anaknya, sudah tidak masuk daftar siswa di SMA 6.
“Ketika saya cek, pergeseran siswa yang diterima cepat sekali berubah. Nama anak saya, Rafa dan Ryo sudah tidak ada. Saya kebingungan. Akhirnya datang ke kantor dinas untuk minta kejelasan,” katanya.
Keluhan Harina pun langsung diatasi oleh Ganjar Pranowo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Jumeri dan tim PPDB Online. Oleh Ganjar, Harina pun mendapatkan penjelasan jika zonasi tergeser, ada solusi lain untuk mengejar celah, misalnya dengan jalur prestasi. Kalau tidak diterima di jalur itu, SMA swasta menjadi solusi.
Karena diakui, untuk nilai UN anak pertamanya, Rafa lebih rendah ketimbang anak keduanya, Ryo. Ryo lebih memiliki kesempatan untuk bisa dialihkan ke sekolah lain. Sementara, untuk Rafa disarankan untuk ke sekolah swasta.
Tak hanya Harina, orang tua dari Hayuning Najwa warga Palebon, Pedurungan juga mengeluh. Dengan nilai UN di atas 30, ia khawatir tidak bisa masuk ke SMA Negeri 2. Karena akan tergeser.
Ganjar pun menanggapinya dengan gurauan agar orangtua siswa itu tidak emosi dan kebingungan. Ganjar juga menceritakan, jika dahulu ada salah satu siswa dari Jawa Tengah sekolah di SMA swasta, sekarang menjadi gubernur. Bahkan, Ganjar juga menyebutkan, di kecamatan siswa tersebut saat itu belum ada SMA. Ia pun sekolah di luar kecamatan dan hari ini siswa itu menjadi gubernur. (*)
editor : ricky fitriyanto