SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak 15 SMKN bakal dibangun di zona merah atau wilayah yang angka kemiskinannya tinggi. Total, ada 14 kabupaten di Jateng yang masuk zona merah.
Rencananya, pembangunan sekolah yang mengusung sistem boarding school ini dimulai tahun depan. Karena diprioritaskan dibangun di zona merah, Pemprov Jateng berjanji akan menggratiskan seluruh biaya sekolah. Dari pendaftaran, buku, seragam, hingga biaya sekolah bulanan.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya ingin memeratakan pendidikan. Agar warga miskin di pelosok daerah, bisa mengakses pendidikan formal. Tentu agar lulusannya bisa langsung diserap industri.
“Ini kami prioritaskan agar mereka punya akses. Minimal di semua eks karesidenan,” jelasnya, Kamis (22/8/2019).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Jumeri saat dikonfirmasi mengatakan, 15 SMKN Jateng yang akan dibangun tahun depan memang akan difokuskan di daerah-daerah miskin atau yang masuk zona merah.
Nantinya, lanjut dia, pembangunan 15 SMKN Jateng tersebut akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk sementara, anggaran yang tersedia akan digunakan untuk pembangunan asrama.
“Jadi, untuk sementara kami hanya akan membangun asrama di SMKN yang sudah ada di daerah-daerah itu. Sementara masih memanfaatkan sekolah yang sudah ada, lalu secara bertahap nantinya SMKN tersebut akan dibuat seperti SMKN Jateng yang ada di Semarang, Pati dan Purbalingga itu,” terangnya.
Pembangunan asrama akan dimulai tahun depan. Jika semua berjalan sesuai target, maka tahun 2021 sekolah tersebut dapat memulai pembelajaran.
“Baru nanti ke depan akan dilakukan penataan dan persiapan-persiapan lain agar baik metode, kurikulum dan lainnya sama dengan SMKN Jateng yang sudah ada,” tambahnya. (*)
editor : ricky fitriyanto