in

Dafam Targetkan Pertumbuhan Jumlah Hotel hingga 50 Unit

SEMARANG (jatengtoday.com) – Setelah resmi listing di pasar bursa pada 27 April 2018 lalu, PT Dafam Property Indonesia Tbk terus melebarkan sayap perusahaannya. Bahkan di tahun 2019 ini, pertumbuhan hotelnya ditargetkan mencapai jumlah 50 unit dari 22 unit yang sudah ada.

Hal tersebut dipaparkan segenap jajaran komisaris dan direksi dalam Public Expose tahunan PT Dafam Property Indonesia, Tbk dengan kode saham “DFAM”, yang berlangsung di Hotel Dafam Semarang, Kamis (20/6/19).

Direktur Utama PT Dafam Property Indonesia Tbk, Billy Dahlan mengungkapkan, pertumbuhan perusahaannya bakal terus dipacu. Pihaknya juga mulai merambah bisnis hotel syariah. Tahun ini akan ada 3 unit lagi hotel syariah di bawah pengelolaan Dafam Hotel Management.

“Dalam waktu dekat ini akan ada 12 hotel baru yang dikelola Dafam Hotel Management. Yang 7 unit sekarang sudah melakukan MoU, dan yang 5 masih dalam proses, termasuk 3 hotel syariah,” ungkapnya.

Menurutnya, sejak merealisasikan penawaran Umum Saham Perdananya pada 2018, pihaknya juga mengembangkan usaha dengan pembentukan Kerja Sama Operasi Dafam Tiga Putra untuk pengembangan propertinya serta melalui entitas anak perusahaannya.

Sehingga, PT Dafam Hotel Management saat ini telah mengelola 22 hotel dan resort/villa, dengan 2378 kamar. Semua itu tersebar di 18 kota di Indonesia, dengan didukung 299 karyawan profesional.

Namun di sisi lain, Billy mengakui dari sisi properti, peningkatannya pada 2018 belum terlalu optimal. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tahun politik dan keberadaan tol Trans Jawa.

Untuk perumahan kelas menengah dan menengah atas, konsumen menjadi cenderung wait and see untuk melakukan transaksi pembelian rumah. “Mau tidak mau kita harus akui, efek dari Pilpres ini sangat berdampak. Banyak pihak yang menunggu hasil akhirnya karena berkesinambungan dengan masa depan bisnis,” jelasnya.

Sementara tol Trans Jawa yang kini sudah tersambung juga menjadi pertimbangan serius. Sebab, ada beberapa prospek bisnis properti yang harus diubah strateginya.

Sehingga, kata Billy, saat ini Dafam mulai menggunakan strategi baru untuk terus memperluas pasar. Selain menggarap segmen menengah atas, untuk 5 tahun ke depan akan fokus juga dalam menggarap perumahan FLPP dengan menggandeng ASN/TNI/Polri.

Billy menjelaskan, dalam pengembangan bisnisnya Dafam melalui dana yang dihimpun akan menambah aset untuk memperluas bisnis. Salah satunya dengan membangun proyek-proyek perumahan FLPP yang dimulai dengan akuisisi sejumlah lahan. (*)

editor: ricky fitriyanto