SEMARANG (jatengtoday.com) – Pengoperasian jalan tol Trans Jawa diperkirakan membuat jumlah penumpang pesawat menurun. Masyarakat diprediksi ingin mencoba jalur tol baru yang membelah pulau Jawa tersebut.
Namun demikian, transportasi udara tetap memiliki pangsa pasar tersendiri. Sebanyak empat maskapai penerbangan telah mengajukan penambahan jadwal penerbangan (extra flight) untuk rute dari Jakarta dan luar Jawa menuju Kota Semarang. Hal itu untuk mengantisipasi adanya lonjakan pemudik yang menggunakan jalur penerbangan.
“Keempat maskapai yang sudah mengajukan jadwal penerbangan tambahan yaitu Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air dan Trigana Air,” kata General Manager PT Angkasa Pura I, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, Jumat (24/5/2019).
Dikatakannya, semuanya ada enam jadwal penerbangan tambahan untuk rute-rute domestik. Pihaknya memprediksi puncak arus mudik melalui jalur penerbangan yang mendarat di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang diperkirakan
mulai H-3 hingga H+7. “Dalam rentang waktu tersebut, diperkirakan lonjakan jumlah penumpang pesawat terbang bakal mengalami kenaikan signifikan,” katanya.
Pada puncak mudik nanti, lanjutnya, Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang diperkirakan bisa menampung hingga 17 ribu penumpang pesawat.
Sesuai target, peningkatan penumpang pesawat diprediksi menembus angka 17 ribu orang. “Kami perkirakan mencapai angka tersebut, mengingat saat ini saja jumlah penumpang pesawat di bandara Ahmad Yani mulai bergerak naik. Untuk hari normal ada di kisaran 7.000 orang. Saat ini, penumpang pesawat mencapai kurang lebih 9.000 orang,” katanya.
Untuk melakukan pengamanan, aparat TNI/Polri telah bersiaga untuk menjaga keselamatan penumpang pesawat. Namun demikian, dibanding tahun kemarin, tahun ini diperkirakan ada kecenderungan penurunan. Salah satunya pengaruh operasional Tol Trans Jawa yang telah dimanfaatkan para pemudik dari ibukota.
“Kurang lebih ada penurunan 10 persen. Pemerintah sudah membangun jalan tol Trans Jawa yang terhubung dari ujung barat hingga timur. Tentu, hal tersebut mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jalan tol,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto