in

Personel Slank ingin Belajar Agama dan Musik dari Habib Luthfi

SEMARANG (jatengtoday.com) – Apel Kebangsaan Kita Merah Putih bakal menjadi pengalaman menarik bagi para personel Slank. Sebab, dalam helatan akbar di bilangan Simpang Lima Semarang, Minggu (17/3/2019) besok pagi ini, Slank bisa satu panggung bareng ulama idola mereka, Habib Luthfi bin Yahya.

Drumer Slank, Bimbim mengaku sudah lama ingin bertemu Habib Luthfi. “Kami penasaran banget dengan Habib Luthfi dan kami seneng banget. Sebenarnya sudah dari 2012 masa stres, pengin nemuin. Terus ada yang bilang kamu harus nemuin Habib Luthfi. Tapi tlisipan terus. Jadi besok pengin ketemu. Bukan pengin menyampaikan, tapi pengin bertanya. Habib Luthfi jago main keyboard, pengin ngobrol soal musik agama dan Indonesia,” ucapnya, dalam jumpa pers bersama dua rekannya, Ridho dan Ivanka di Semarang, Sabtu (16/3/2019).

Semangat nasionalisme yang konsisten disuarakan Slank, menurut Bimbim senafas dengan spirit-spirit yang diajarkan oleh sang habib dari Pekalongan itu. Yang dalam berbangsa memiliki prinsip mensyukuri keragaman, bukan mempermasalahkan perbedaan terlebih sekadar perbedaan pilihan politik.

Dia berjanji, besok, di atas panggung, pihaknya bakal mengajak seluruh penonton untuk menghargai perbedaan. Dia tidak ingin bangsa Indonesia terpecah gara-gara politik.

“Besok kami akan menyebar virus merah putih. Dan kami akan rayakan perbedaan ini. Ada tools yang menyatukan kita, Pancasila. Pemilu ini biasa aja. Lima tahun sekali kita lakukan. Berdewasalah. Indonesia lebih dari sekadar ambisi politik,” tegasnya.

Bimbim pun tidak menutup mata dengan adanya pihak yang tidak suka dengan karya-karyanya ataupun sikapnya itu. Tapi dia bertekad tidak mau ambil pusing dengan segala ungkapan negatif, terlebih di media sosial.

Baginya, apa yang ada di media sosial merupakan salah satu bentuk anugerah berdemokrasi. Orang-orang yang terjebak dalam media sosial, lanjutnya, adalah orang yang salah dalam bersikap, karena jika disikapi dengan tegang atau emosi itu tidak mensyukuri demokrasi.

“Kami justru ingin mengajarkan orang berdemokrasi. Yang pro dan kontra, selama mereka tidak kasar, kami biarin. Tapi kalau udah berkata kasar kami delete. Kami membiarkan mereka belajar demokrasi. Kami bukan politisi, jadi tidak langsung menjawab jika dijelek-jelekkan,” bebernya.

Mengenai lagu yang dibawakan di apel kebangsaan, Bimbim cs akan menyajikan tembang-tembang terbaru mereka. Slank bakal tampil selama 55 menit dari pukul 08.05.

“Besok kami bawain lagu dari album ke 22 Kepala Loe Peang, salah satunya yang menyuarakan anti hoax. Kami ingin menyatukan bangsa lewat lagu, nasionalisme lewat lagu, kami ingin nyebarin virus perdamaian,” katanya.

Apel Kebangsaan Kita Merah Putih merupakan acara yang digelar untuk umum tanpa melihat pandangan politik, asalkan tetap Indonesia. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengajak siapapun untuk hadir karena itu jadi salah satu upaya merajut erat kebangsaan.

“Siapa pun silakan hadir. Kalau Slank berpesan tadi, berangkat seneng pulang bahagia. Tidak ada sampah, tidak ada fasilitas umum, taman yang dirusak. Sehingga Jateng bisa menunjukkan perdamaian kesenangan dan benar-benar mencintai bangsa ini setulusnya,” katanya.

Ganjar mewanti-wanti di acara tersebut dilarang pakai atribut pileg partai apapun, dilarang pakai atribut capres. Jadi Ganjar berharap acara itu jangan sampai dipolitisasi siapapun. Dia pun juga telah mengundang berbagai pihak termasuk dari pimpinan legislatif. Yang terdiri dari PDIP, Partai Demokrat, PKB, Partai Gerindra dan PKS.

“Kami ingin berjabat tangan, semua dipanggung itu kita tunjukkan tidak ada yang dirugikan. Saya berharap unsur-unsur pemerintahan bisa hadir. Saya rindu jika besok semua pimpinan bisa hadir,” katanya.

Ganjar juga tidak mempermasalahkan pihak-pihak yang tidak menyetujui dengan gelaran acara itu. Yang penting, kata Ganjar, semua yang berkaitan dengan Apel Kebangsaan Kita Merah Putih telah dibuka untuk publik.

“Tidak apa-apa, tidak semua orang harus setuju. Saya sudah dibully. Kita jelaskan, justru Jawa Tengah, Pemprov sangat terbuka semua bisa melihat. Tidak kita tutup-tutupi. Tidak setuju tidak apa-apa. Bahkan yang tidak setuju saya undang, yuk datang kita duduk bareng. Jangan curiga dulu dong. Ini umum kok, bukan Pilpres,” tegasnya. (ajie mh)

Editor: Ismu Puruhito