“Jadi, hasil residensi itu harus dibukukan sebenarnya. Nah, sekarang ini lagi membuat itu,”
SEMARANG (jatengtoday.com) – Penulis Trinity akhirnya menyelesaikan buku seri perjalanan “The Naked Traveler” pada seri kedelapan. Karya terakhirnya itu merupakan buku ke-15 dari total yang pernah ditulisnya.
Sepanjang dua dekade, Trinity telah menjelajahi lebih dari 80 negara dan beberapa telah dituangkan dalam berbagai buku, termasuk The Naked Traveler 8. Buku-bukunya tersebut kerap masuk jajaran terlaris di toko buku.
Trinity mengungkapkan, selesainya seri “The Naked Traveler” merupakan jeda baginya. Travel blogger tersebut mengaku ingin berkembang dengan cara berkarya dalam bentuk buku lain. Pasalnya, buku seri perjalanannya yang berjumlah 8 buku itu sudah 11 tahun lamanya.
“Buku terakhir ini semoga menjadi awal perkembangan aku. Mungkin nanti bakal ada karya dalam versi lain,” ujarnya di Gramedia Pandanaran Semarang dalam acara Trinity Goes to Joglosemar, Jumat (15/2/2019) malam.
Dia mengaku memutuskan untuk mengakhiri buku seri perjalanan karena merasa kurang tantangan. Meskipun setting tempat dan narasi ceritanya berbeda, tetapi diakuinya bahwa konsepnya tetap sama dalam bentuk “The Naked Traveler”. Sehingga dirasa cukup stagnan.
Namun, Sarjana Komunikasi Universitas Diponegoro tersebut menegaskan berulang kali bahwa dirinya tidak akan berhenti menulis. “Karena menulis adalah bekerja untuk keabadian,” ucap perempuan yang dianugerahi Indonesia’s Leading Travel Writer oleh Indonesia Travel & Tourism Award 2010 ini.
Secara blak-blakan Trinity mengungkapkan, setelah ini bakal menulis sebuah buku. Jadi, katanya, pada waktu September-November kemarin, dirinya pergi ke negara Peru. Waktu itu dapat beasiswa dari Kemendikbud untuk residensi disana.
“Jadi, hasil residensi itu harus dibukukan sebenarnya. Nah, sekarang ini lagi membuat itu,” imbuhnya.
“Sehingga, jika ditanya orang-orang sekarang sibuknya apa, yang paling deket sebenarnya ya masih nulis. Memang sih bukan buku tentang jalan-jalan. Jadi bukunya itu nanti non fiksi juga dan yang jelas lebih serius,” tutur Trinity di hadapan penggemarnya.
“Kalau boleh saya kasih bocoran sedikit, jadi waktu ke Peru dua bulan lalu itu aku mewawancarai atau meneliti tentang misionaris, seperti rohaniawan, pastor, suster, bruder yang warga Indonesia yang mengabdi di sana,” cerita Trinity.
Yang menarik, imbuhnya, meskipun Indonesia sebagai negara yang mayoritas muslim ternyata adalah salah satu negara yang terbesar mengekspor rohaniawan di negara Peru yang mayoritas Katholik.
“Itu jadi suatu tantangan berat karena aku sendiri bukan seorang Katholik. Apalagi disana kriminalitas tinggi. Tapi tetap, cerita-cerita orang di sana sangat menarik, makanya nanti harus aku selesaikan bukunya,” tandasnya.
Untuk diketahui, buku terakhirnya yang berjudul The Naked Traveler 8 sudah terjual lebih dari 2.500 eksemplar di masa pre order pada 13 Desember 2018-3 Januari 2019. Bukunya pun harus dicetak ulang sebelum terbit di pasaran. (*)
editor : ricky fitriyanto