in

Elmi Rahmiyati, Satu-satunya Pelari Indonesia yang Naik Podium Semarang 10K

SEMARANG (jatengtoday.com) – Elmi Rahmiyati menjadi pelari Indonesia tercepat di Semarang 10K. Dia finis di urutan tiga setelah dua pelari Kenya, Jackline Nzivo dan Elizabeth Wanza.

Dominasi Kenya di lomba lari belum bisa dirontokkan. Mereka terus mencatat waktu paling cepat. Di nomor 10K Female, Jackline finis di menit 37:29. Rekan senegaranya, Elizabeth Wanza membuntuti tak jauh di belakangnya dengan waktu 38:45.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Hevearita G Rahayu berfoto bersama para juara Semarang 10K. ajie mh/jatengtoday.com.

Sementara Elmi Rahmiyati yang menempati urutan ketiga, terpaut cukup jauh. Catatan waktunya 50:27. Meski begitu, dia menjadi pelari Indonesia tercepat di ajang ini.

Di nomor 10K Male, podium diisi pelari Kenya. James Gikunga Karanja (31:56), Samson Karega Kamau (32:08), dan Charles Kipkorir Kipsang (33:00).

Sementara pelari nasional mengikuti di belakangnya. Edi Nur Shadiq, pelari putra pertama yang mencapai garis finis sepanjang 33 menit, dilanjutkan Nugroho dari Magelang Runners dan Ashari.

Penyerahan hadiah total Rp 230 juta, dilakukan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi didampingi wakilnya, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Meski didominasi pelari Kenya, pelari Indonesia tak berkecil hati. Pasalnya, Semarang 10K tak semata lomba lari saja. “Tapi juga mengajak peserta mengenal lokasi yang menarik di Semarang. Dengan persiapan yang singkat, Semarang 10K dapat berjalan dengan lancar,” ujar Komisaris PT Pesona Indah Gets (Gets Hotel) Lim Chie An.

Kebanyakan peserta memang hanya lari santai. Tak terlalu terpaku mengejar catatan waktu. Mereka menikmati suguhan pemandangan destinasi wisata Semarang.

Seperti ketika melintas di depan Lawangsewu, mereka justru menyempatkan diri untuk swafoto. Sambutan warga pun cukup antusias. Selain warga yang berjajar di pinggir jalan, alunan musik dan panggung budaya, juga ada puluhan anak sekolah terlihat membawa bendera merah putih menyambut peserta. (*)

editor : ricky fitriyanto