SEMARANG (jatengtoday.com) – Rencana relokasi pedagang di Jalan Empu Tantular kawasan Kota Lama Semarang dinilai sangat mendadak. Para pedagang mengaku kaget karena diminta hengkang dari tempat mereka mengais rezeki.
Bukan tanpa alasan. Mereka khawatir, rencana pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak dilakukan secara profesional. Dampaknya, pedagang menjadi terlantar dan kehilangan tempat berdagang.
Apalagi rencana relokasi ini belum dipersiapkan tempat sebelumnya. “Rencana pemindahan pedagang ini terlalu mendadak. Kami harus musyawarah dulu dengan anggota. Masalah relokasi ini harus ada kepastian tempat terlebih dahulu,” kata Koordinator pedagang kaki lima (PKL) Jalan Empu Tantular, Kadar Mardiyanto, Kamis (13/9/2018).
Dikatakannya, rencana relokasi yang mendadak ini bertolak belakang dengan apa yang telah dijanjikan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebelumnya. “Kami pernah ada pertemuan dengan Wali Kota, bahwa PKL Jalan Empu Tantular akan dipindah di Pasar Kanjengan kalau sudah selesai dibangun. Tapi ini dalam kurun waktu Pasar Kanjengan belum jadi kok sudah ada gejolak seperti ini,” katanya.
Maka dari itu, Mardiyanto meminta agar Dinas Perdagangan Kota Semarang meninjau ulang rencana tersebut. “Apa yang pernah dibicarakan dengan Pak Wali itu harus dipegang,” pintanya.
Kurang lebih ada 525 pedagang di Jalan Empu Tantular. Pihaknya menyatakan bukannya menentang rencana pembangunan pemerintah. Toh, para pedagang juga menyadari menempati lahan pemerintah. Tetapi mestinya, rencana pembangunan harus dipersiapkan secara matang agar tidak merugikan pedagang sebagai bagian dari rakyat kecil.
“Nanti kami lihat dulu, lokasinya harus pasti. Kami juga menyadari, lahan yang kami tempati milik pemerintah. Tapi kami minta pemindahan yang memadai, agar bisa menghidupi keluarga,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan pemindahan pedagang di Jalan Empu Tantular harus segera dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, hal itu untuk mendukung revitalisasi Kota Lama Semarang.
“Selain pedagang Jalan Empu Tantular, ada pedagang ikan basah atau ikan hias di Jalan Kenari berjumlah 48 pedagang,” katanya.
Mereka nanti akan ditempatkan di Pasar Dargo. “Ikan hias ini ditempatkan di manapun akan dicari pembeli. Kami menjanjikan pertengahan Oktober (2018), Jalan Empu Tantular, Jalan Kenari, dan Srigunting, sudah steril dari PKL,” ungkapnya.
Mengenai kapan proses relokasi dilakukan? Fajar mengaku masih menunggu sosialisasi tahap kedua. “Begitu Selasa nanti ada kesepakatan, langsung kami minta anggaran ke Pemkot Semarang untuk segera dibangun tempat relokasi. Mau lewat CSR atau apa, pembangunan dilakukan di tempat yang dipilih. Pilihannya ada dua, MAJT atau Kanjengan Blok C,” katanya.
Diperkirakan, pembangunan tempat relokasi membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. “Oktober akhir, ditargetkan mereka sudah terelokasi. Karena progres dari kontraktor Kota Lama, Oktober sudah dimulai,” imbuh Fajar. (*)
editor : ricky fitriyanto