SEMARANG (jatengtoday.com) – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Wahyoe Winarto menyampaikan pihaknya berkomitmen mendukung kegiatan positif organisasi kepemudaan untuk pembangunan Kota Semarang.
Hal ini disampaikan Liluk, sapaan akrab Wahyoe Winarto, saat menjadi narasumber dalam Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang, pada Selasa (7/10/2025).
“Peran pemuda sangat dibutuhkan, untuk lebih aktif lagi baik dari lingkungan terkecil, seperti Karang Taruna mulai di tingkat RT/RW, kita teris dorong semua dan tidak bosen-bosen saat turun ke masyarakat,,” ujarnya.
Pihaknya juga mengapresiasi dinas terkait seperti Dinas Kepemudaan dan Olahraga, maupun dinas Tenaga Kerja serta dinas lainnya dalam menggelar pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan ketrampilan pemuda.
“Seperti baru-baru ini, Diskominfo juga mengadakan pelatihan terkait digitalisasi, sehingga bisa diikuti dan menjadi peluang bagus yang juga menjadi perhatian dari pemerintah terhadap pemuda,” lanjut Wakil Ketua DPRD, yang akrab disapa Liluk ini.
Menurut politisi Partai Demokrat ini, pihaknya juga terus menjaga komunikasi dengan organisasi kepemudaan yang memiliki peran penting untuk membuat kemajuan kota Semarang.
“Sebab, ada salah satu dari organisasi pemuda ini yang dulu aktif berorganisasi kini juga muncul menjadi tokoh pemuda dengan pengalaman matang dan bisa duduk di kursi dewan. Diharapkan, nantinya bisa menaikan anggaran Karangtaruna yang sedikit membantu kegiatan kepemudaan di kota Semarang,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Bendahara
Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kota Semarang, Arya Setya Novanto mengatakan, bahwa KNPI Kota Semarang saat ini menjadi wadah 80 organisasi pemuda di kota semarang, dari berbagai segmen, diantaranya kewirausahaan, agama dan kalangan mahasiswa.
Arya menyampaikan, bahwa dari eksekutif dan legislatif sudah memfasilitasi untuk mewadahi pemuda agar bisa menyalurkan minatnya dan bisa ikut andil dalam kegiatan pemerintahan kota Semarang.
“Sehingga bisa mengembangkan skill tidak didapatkan dari pendidikan formal saja di sekolah, tapi juga soft skill di luar sekolah, seperti pelatihan dan lainnya. Karena tidak semua anggota homogen minat dan cita citanya. Jadi masing -masing berbeda tidak sama kita lihat keinginan dan cita-citanya dulu untuk diwadahi,” beber Arya, yang juga anggota DPRD Kota Semarang.
Sementara, Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang,
Arfiana Kusumawardani mengatakan, bahwa pihaknya telah memfasilitasi berbagai kegiatan untuk kepemudaan, yang positif.
“Jadi mereka tetap bisa mengatur waktu dengan baik agar pendidikan tidak terbelengkalai, karena kadang kalau sibuk di organisasi tapi belajarnya ketinggalan,” katanya.
Arfiana mengatakan pihainya menggelar kegiatan dengan membangun tim building, mewadahi kepelatihan UMKM, kepemimpinan, dan public speaking dengan menghadirkan para mentor yang ahli di bidangnya masing-masing.
“Kalau terkait wirausaha, sudah ditetapkan waktu inkubasi bisnis, dan mentornya. Selain itu, menggandeng komunitas muda bergerak di bidang sosial, pendidikan dengan menggelar diskusi festival kepemudaan. Serta event bidang seni, sosial, dan e-sport kita juga wadahi,” pungkasnya. (*)
