UNGARAN (jatengtoday.com) – Bencana tanah longsor dan pergerakan tanah mengintai wilayah Dusun Kalisari, Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Kondisi ini diperparah oleh hujan deras akibat cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Semarang, Sjaichul Hadi, mengungkapkan bahwa wilayah terdampak berada di tepi Sungai Gobag, yang menjadi sumber utama ancaman.
“Tanah bergerak dan longsor akibat gerusan aliran Sungai Gobag kini mengancam permukiman warga,” ujar Sjaichul, Rabu (29/10/2025).
Selain mengancam rumah warga, pergerakan tanah juga berdampak pada ruas jalan Kabupaten Semarang Plumutan–Dadapayam (Jalan Gatot Subroto). Menurutnya, kondisi jalan yang sudah miring telah ditangani sementara secara swadaya oleh masyarakat.
“Warga bergotong royong melakukan penanganan darurat agar akses jalan tidak semakin rusak,” katanya.
Sjaichul menjelaskan, pada Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, terjadi longsor di tebing sekitar pemukiman yang menyebabkan dua rumah warga mengalami kerusakan pada bagian dinding.
“Kami berharap penanganan segera dilakukan agar longsor tidak terus merangsek ke permukiman,” ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang untuk segera melakukan langkah darurat.
“Kami minta agar dilakukan normalisasi aliran Sungai Gobag dan pemasangan bronjong pengaman supaya ancaman bencana tidak meluas,” tegasnya.
Sjaichul juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan di wilayah tersebut masih tinggi dan kondisi tanah di sekitar sungai semakin labil. (*)
