in

Puan Maharani: Praktik Pengoplosan Elpiji Subsidi Ancam Keselamatan Rakyat

SEMARANG (jatengtoday.com) — Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti praktik ilegal pengoplosan gas elpiji bersubsidi yang baru-baru ini dibongkar pihak kepolisian di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan ancaman serius terhadap keselamatan masyarakat dan harus ditindak tegas.

“Pengoplosan gas subsidi sangat mengancam keselamatan rakyat. Pemerintah tidak boleh menutup mata, dan penegak hukum harus tegas dalam mengusut kasus ini,” ujar Puan dalam keterangan tertulis yang diterima di Semarang, Kamis (12/6/2025).

Puan menyampaikan bahwa pengoplosan gas elpiji tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga membawa risiko besar bagi jutaan pengguna gas subsidi, terutama masyarakat kecil yang mengandalkan elpiji untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

“Tabung yang dimodifikasi secara ilegal bisa meledak kapan saja, dan risikonya ditanggung ibu-ibu di dapur, anak-anak, dan keluarga di rumah,” ujarnya.

Menurut politikus PDI Perjuangan tersebut, praktik pengoplosan gas bersubsidi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap tujuan utama kebijakan subsidi yang dirancang untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah. Ia menyayangkan adanya oknum yang mencari keuntungan dengan cara membahayakan nyawa warga.

Puan juga menyoroti lemahnya sistem pengawasan sebagai salah satu faktor utama yang memungkinkan praktik semacam ini terus terjadi.

“Akar masalahnya adalah rapuhnya pengawasan lintas sektor. Kalau tidak segera diperbaiki, praktik seperti ini akan terus menggerogoti kepercayaan rakyat terhadap kebijakan subsidi, dan yang paling dirugikan adalah rakyat kecil,” tegasnya.

Sebelumnya, aparat kepolisian menggerebek tiga lokasi pengoplosan elpiji subsidi di Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Selasa (10/6/2025) sore.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita ratusan tabung elpiji ukuran 12 dan 3 kilogram. Sayangnya, tidak ada satu pun pelaku yang berhasil ditangkap karena diduga sudah mengetahui rencana penggerebekan.

Informasi di lapangan menyebutkan, para pelaku sengaja memelihara anjing penjaga untuk menghalangi petugas masuk ke gudang pengoplosan. (*)