UNGARAN (jatengtoday.com)–Maraknya aksi ‘gangster’ remaja –yang beberapa hari terakhir cukup meresahkan masyarakat di sejumlah kota besar– juga menjadi perhatian jajaran Polres Semarang.
Terlebih indikasi aksi remaja ini juga sudah terpantau di wilayah Kabupaten Semarang, dengan diamankannya sekekompok remaja yang kedapatan membawa senjata tajam di Kecamatan Bandungan.
Di tengarai para remaja yang umunya masih berstatus sebagai siswa SMP/sederajat tersebut bakal melakukan aksi tawuran. Namun warga Bandungan sigap mengamankan mereka terlebih dahulu.
Menanggapi hal ini, Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto SH SIK MH melalui Wakapolres, Kompol Fandy Setiawan SH SIK MH mengaku prihatin dan mengimbau pengawasan para orang tua agar diperkuat.
Menurut Kompol Fandy, persoalan perilaku ‘menyimpang’ sebagian para remaja ini merupakan fenomena pencarian jati diri, pada saat mereka memasuki masa transisi menuju usia remaja.
“Pada fase ini, pendampingan dan pengawasan dari orang tua dan keluarga –mestinya– harus diperkuat,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (26/9/2024).
Ketika pendampingan dan pengawasan dari orang tua lemah atau kurang, lanjutnya, perkembangan para remaja tersebut menjadi sangat rentan karena faktor- faktor di luar lingkungan keluarga.
Yang menjadi persoalan, pencarian jatidiri para remaja pada memasuki masa transisi usia tersebut –justru– dilakukan di dalam lingkungan, pergaulan serta kelompok (komunitas) yang kurang tepat.
Seperti lingkungan yang pergaulan dan aktivitasnya memiliki cenderungan untuk mencoba/ melakukan hal- hal yang sifatnya lebih negatif, tanpa mempertimbangkan lagi risiko, dampak dan akibat dari apa yang sudah dilakukannya.
Apa yang dilakukan kepolisian terhadap remaja di Bandungan, masih kata Fandy, bisa dijadikan pelajaran bagi para orang tua yang mempunyai anak usia remaja agar lebih ketat dalam memberikan pengawasan dan pendampingan.
Sehingga anak- anak mereka tidak tumbuh dan berkembang di lingkungan maupun pergaulan yang rentan. “Pengawasan orang tua juga untuk mengantisipasi agar tidak menjadi korban dari ulah pihak- pihak yang tidak bertanggung jawab.” tegasnya.
Polres Semarang bersama Polsek jajaran, tambah Fandy, bakal meningkatkan intensitas patroli malam hari, di sejumlah lokasi yang dinilai rawan, lokasi keramaian serta tempat- tempat yang jamak dijadikan tempat favorit remaja untuk nongkrong.
Polsek jajaran juga akan melakukan patroli pada jam- jam rawan menurut pemetaan di wilayah masing- masing. Manakala didapati ada miras atau senjata tajam akan dilakukan tindakan pencegahan.
Polres Semarang juga akan melakukan imbauan dengan melibatkan sekolah serta dinas pendidikan. “Untuk koordinasi di tingkat lingkungan, juga dilakukan bersama Bhabinkamtibmas serta Babinsa,” katanya.
Kepada para orang tua, Wakapolres juga menginbau agar memberikan pengawasan ekstra kepada anak- anaknya, terutama yang berusia remaja atau masih berstatus pelajar, baik SMP, SMA, bahkan SD.
“Berikan pengawasan saat jam- jam pulang sekolah dan juga malam hari. Pastikan anak- anak tetao melaksanakan kegiatan dirumah. Baik kegiatan bersama keluarga, maupun kegiatan belajar mandiri,” tegas Fandy. (*)