in

Dekat dengan Cagar Budaya, Pembangunan Pasar Johar Baru Jangan Sembrono

SEMARANG, jatengtoday.com – Pembangunan Pasar Johar Baru harus ekstra hati-hati. Sebab, proyek yang digarap di lahan bekas Pasar Kanjengan itu berhimpitan dengan bangunan Pasar Johar Cagar Budaya. Jika teledor, Kota Semarang bakal kehilangan satu warisan cagar budaya yang telah mendunia.

Kekhawatiran itu diungkapkan pemerhati cagar budaya di Kota Semarang, Moyo Retno. Menurutnya, pembangunan Pasar Johar tergolong riskan. Karena itu, dia meminta agar konsultan perencana pembangunan Pasar Johar tidak sembrono. Apalagi sampai merusak atau mengubah bentuk keaslian bangunan Pasar Johar.

“Kanjengan kan berhimpitan dengan Pasar Johar Cagar Budaya, terutama di Johar Selatan ini kan sudah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya. Kami mengingatkan kepada perencana pembangunan pada saat merancang kisi-kisi. Apakah betul-betul sudah memerhitungkan terhadap keberadaan bangunan Pasar Johar?” paparnya, Sabtu (21/10).

Terutama saat melakukan pondasi. Pasti akan ada konsolidasi tanah. Sebab, ketika menaruh, tanah pasti bergerak. Dia menilai, bagian selatan pasar sangat terlihat kerusakaannya karena kondisi di lantai hingga melengkung. “Jadi saya melihat dari fakta. Bangunan tersebut menyatu, atau tidak terpisah. Nah, kalau terdapat gerakan-gerakan tanah, tentu itu sangat rawan rusak,” ucapnya.

Ditegaskan, argumen dan pengamatannya itu bukan berarti tidak setuju dengan pembangunan Pasar Johar Baru. Dia mengaku terus memantau perkembangan pembangunan Pasar Johar Cagar Budaya. Hal itu agar jangan sampai proses pembangunan dilakukan tidak tepat. “Bukan berarti tidak bisa dilakukan, bisa. Tapi jangan sembrono, itu pesan saya kepada tim konsultan,” tegasnya.

Di lain pihak, Tim Leader Perencana Pembangunan Pasar Johar, Timmy Setiawan mengatakan, idealnya proses pembangunan gedung berlantai lima di lahan eks Kanjengan dilakukan secara sekaligus. Tapi karena secara teknis tidak memungkinkan, maka akan dibangun secara bertahap. “Kalau idealnya, sebagai perencana kami maunya sekaligus dibangun menjadi satu. Tapi juga ada tata cara untuk menangani, kalau itu mau dibangun secara bertahap ke atas dan ke samping. Sebab, Kementerian Perdagangan memberikan bantuan, diharuskan ada fisik yang sudah berfungsi. Sehingga ini dilakukan bertahap. Dua lapis nanti agar beroperasi. Secara prinsip tidak ada kendala,” paparnya.

Dijelaskan, beberapa poin mengenai masterplan ketatakotaan Pasar Johar harus bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, pihaknya juga berbicara mengenai sejarah yakni mengembalikan fungsi alun-alun, istilahnya Heritage Works.

Dia pun mengakui Pasar Johar yang merupakan warisan Thomas Karsten ini dikembalikan seutuhnya. “Jadi tidak diubah dan tidak diintervensi. Kami berharap kegiatan pembangunan itu mampu menginspirasi kota-kota lain,” tuturnya. (*)

Editor: Ismu Puruhito

Ajie MH.