in

Prihatin Revitalisasi Kota Lama Terus Molor, Komunitas AMBO Gelar #KamiTetapTangguh

SEMARANG (jatengtoday.com) – Forum Komunitas Kota Lama di bawah koordinasi Komunitas Asosiasi Masyarakat Mbangun Oudestadt (AMBO) bakal menggelar acara bertajuk #KamiTetapTangguh di sekitar Taman Srigunting Kota Lama, Jumat-Sabtu (3-4/4/2019) nanti.

Koordinator AMBO, Pdt. Helen G.F. Luhulima mengatakan, dalam rangka menyambut HUT Kota Semarang ke-427, warga Kota Lama ingin turut memeriahkan dengan mengadakan kegiatan. Sekaligus sebagai bentuk kepedulian atas proses revitalisasi Kota Lama yang tak kunjung selesai.

Menurutnya, ada berbagai rangkaian kegiatan, dari mulai pameran ratusan foto yang dipajang bersama dengan narasi keseharian warga menghadapi pembangunan Kota Lama. Juga aksi bagi-bagi ratusan masker sebagai bentuk kepedulian terhadap gangguan debu yang merupakan dampak proyek revitalisasi.

Selain itu juga ada diskusi bertema “Tanggung Jawab Masyarakat di Kawasan Cagar Budaya” dengan pemateri Prof. Endang Sumiarni, akademisi Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta. Acara akan digelar di Gereja Blenduk, Jumat (3/4/2019) pukul 10.00.

“Kami ingin mengajak stakeholder Kota Lama, baik pemilik maupun pengelola gedung, untuk menceritakan bagaimana mereka menjalani kehidupan ketika proyek revitalisasi berjalan,” ujarnya dalam konferensi pers di Gereja Blenduk, Selasa (30/4/2019).

Komunitas AMBO berharap, kegiatan ini bisa menjadi ruang belajar berkomunikasi dengan semua pihak yang berniat baik untuk bekerja bersama di Kota Lama. “Sekecil apapun peran masing-masing pihak, tentu sangat besar manfaatnya, terutama dalam membantu pemerintah dalam mengimplementasikan program dan kegiatannya,” imbuh Helen.

Di samping itu, pihaknya juga berharap pembangunan kawasan Kota Lama yang sudah dikerjakan sejak 2017 ini bisa segera selesai secara utuh dan tidak bermasalah sesuai revitalisasi infrastruktur.

“Kami harap tidak ada lagi pekerjaan jalan dan penutupan akses yang berulang, juga debu yang bertebaran, bau selokan, serta jalan yang rusak dan berlubang,” harapnya.

Dikatakan, komunitas AMBO beritikad untuk mengawal proses pembangunan, agar benar-benar sesuai dengan tujuan besar Kota Lama Semarang menjadi sumber daya budaya bagi masyarakat Semarang pada umumnya, dan warga Kota Lama secara khusus. (*)

editor : ricky fitriyanto

Baihaqi Annizar