in

Yang Berbahaya di Balik Iklan Pamer Tubuh

Pembodohan publik. Bukan soal moral. Kehilangan lemak dan menambah otot adalah proses berkebalikan.

Mengiklankan produk, alat, atau program pembentukan body, dengan sewa model (yang punya body yang sudah terbentuk), menurutku suatu pembodohan publik.

Sari jarang upload foto di Instagram. Foto yang sering ia tampilkan, hanya foto wajah, tersenyum, atau foto sedang di pantai. Fotografernya tidak profesional, seadanya. Ia memakai Oppo F12 Pro, dengan “kamera jahat”. Hasilnya memang mantap. Yang menarik, selain pada dasarnya ia cantik, ia tidak tertarik dengan editing foto. Jangankan main hashtag, bikin caption saja baginya aktivitas yang ribet.

Sari cantik bukan karena editing. Tidak mudah ditiru orang lain. Sari memiliki kecerdasan kinestetik yang ia latih sejak berumur 4 tahun. Sejak kecil ia sudah berlatih menari, tubuhnya ditempa dari kolam renang sampai sanggar seni. Minggu ini, ia baru upload foto dirinya sedang yoga, dengan gerakan yang lumayan ekstrim. Orang melihat body-nya berubah semakin uwaow dan langsing.

Yang tidak banyak diketahui orang, sebenarnya ia selalu berlatih. Ia melakukan diet ketofastosis, jenis diet yang mengurangi asupan karbohidrat, hanya sekali makan, dan lebih banyak protein hewani, dengan “puasa” (fasting) 6-12 jam. Ia bisa memeras keringat di atas matras 173 x 61cm dengan yoga.

Apa yang saya di infomersial bikinan produk X dan akun Instagram tentang program tubuh ideal, sungguh berbeda. Mereka menjual ide “olahraga 30 menit sehari, membakar lemak, pakai alat ini, atau ikut sanggar yoga ini,” dengan sewa model.

Mengapa saya sebut pembodohan publik? Karena model yang ditampilkan, kebanyakan dipilih sebagai pemikat, agar orang tergiring pada pembenaran bahwa “nanti” mereka bisa seperti model ini.

Faktanya, membentuk body tidak semudah itu. Infomersial dan akun Instagram menjual cara, produk, alat, dan nama sanggar, dengan mengandalkan penampakan body yang berhasil. “Hasilnya, akan seperti ini..”.

Para pemasar menyebut cara ini “social proof”. Bukti berupa “before after” yang dibagikan. Semakin banyak yang suka, semakin dianggap mendekati benar.

Kita tidak melihat siapa yang gagal. Kita lebih terobsesi pada hasil. Akhirnya, mengabaikan [betapa beratnya] proses.

Iklan terselubung, berbentuk advertorial, menyebut ini sebagai “berita”. Lihatlah, ada berita baru, sebuah produk yang bisa membentuk perut six packs dalam 6 minggu. Itu bukan “news”. Itu jelas “fake news”. Setengah benar, tidak sepenuhnya benar.

Sudah ada riset, tahun 1939–1959 yang menceritakan bagaimana otot bisa dibentuk secara natural. Steroid dipakai di pertengahan 1930-an. Olimpiade 1954 menemukan atlet angkat-ringan, memakai testosterone. Pada awal 1970-an, Arnold menjadi binaragawan, dan mengkonsumsi steroid. Arnold mengakui itu.

Dalam dunia pembentukan body, ada FFMI. Fat-Free Mass Index Relationship (FFMI). Ukuran seberapa banyak otot bisa kamu bentuk secara natural. Ada 4 faktor signifikan yang mempengaruhi kemampuan alami tubuh untuk berotot seperti atlet: genetika, jenis kelamin biologis, diet, dan olah raga.

Kehilangan lemak dan menambah otot adalah proses berkebalikan.

Jadi, kembali pada apa yang terpasang di advertorial dan akun Instagram. Bentuk tubuh bukan sesuatu yang instant. Ada proses yang “menyakitkan” (atau menyenangkan, kalau sudah terbiasa). Dan tujuan sebenarnya bukan bentuk, melainkan hidup sehat.

Saya tidak memiliki body ideal sama sekali. Tubuh saya kurus, tidak pernah membentuk body dengan latihan keras. Sari tidak seperti itu. Sari merasa, olahraga sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Tidak fitness dan lewat 1 session yoga, baginya siksaan, membuat badan kurang bugar.

Berolahraga dan hidup sehat sudah menjadi bagian dari kecerdasan yang ia pupuk sejak kecil. Itu sebabnya ia jarang sekali posting gerakan yoga, tidak mau pamer menu diet, apalagi mengiklankan suatu produk.

Mengenaskan, kalau saya melihat iklan yang memamerkan tubuh, hanya agar orang lain mau mengkonsumsi produk, memakai alat, atau mengikuti pelatihan. Bertubuh sehat dan ideal, tidaklah semudah yang di gambar.

Yang jelas keren adalah akun yang dengan sengaja memperlihatkan betapa yoga itu menyehatkan, mulai anak kecil, perempuan, lelaki, semua berpeluang sehat. Mereka, sekalipun kebanyakan komersial, tidak memakai pintasan “gunakan produk ini..”. Mereka memperlihatkan latihan yang berat, namun dengan kepastian: menjalani hidup sehat.

Sebuah pohon tidak menyadari bahwa dirinya bisa menjadi sebuah kapal, untuk mengangkut manusia, menyeberangi lautan. Proses itu berawal dari kedatangan seorang manusia yang membawa kapak, menebang, dan mengasahnya. Seperti itu pula proses untuk mengubah diri menjadi lebih sehat. Bukan dengan pintasan iklan.[dm]