SEMARANG (jatengtoday.com) – Pjs Wali kota Semarang Tavip Supriyanto mengakui pasca libur panjang beberapa waktu lalu, di Kota Semarang muncul sejumlah klaster penyebaran Covid-19. Diantaranya klaster pengajian, klaster keluarga, klaster perkantoran, dan klaster perusahaan.
“Kondisi perkembangan Covid-19 di Kota Semarang dalam dua hari terakhir sudah melandai. Untuk klaster pengajian sudah selesai, saat ini masih penanganan. Klaster lain seperti klaster keluarga dan klaster perkantoran maupun perusahaan,” kata Tavip, Kamis (19/11/2020).
Pihaknya akan terus menggencarkan operasi yustisi tertib protokol kesehatan. Sebab, belakangan ini banyak warga terkesan melupakan protokol kesehatan seperti mengabaikan jaga jarak.
“Kami akan terus berupaya melakukan penertiban protokol kesehatan. Seluruh ruang publik maupun perkantoran. Operasi yustisi terus kami lakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan,” katanya.
“Tim yustisi kami arahkan ke kantor-kantor, baik kantor pemerintah maupun swasta. Kelurahan maupun kecamatan juga dilakukan yustisi sekaligus mengecek apakah protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik atau tidak,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, operasi yustisi juga akan berfokus menertibkan kerumunan massa yang diakibatkan oleh kegiatan pedagang kaki lima (PKL). “Kami akan terus melakukan evaluasi, karena pandemi belum berakhir. Sedangkan masyarakat sepertinya sudah agak lupa bagaimana menjaga jarak,” katanya.
Sejauh ini, lanjut Tavip, tingkat kesembuhan pasien yang dirawat, terutama di tempat karantina di rumah dinas wali kota rata-rata 30-40 orang setiap hari. “Kebutuhan untuk rapid test selalu kami siapkan. Setiap hari dilakukan operasi yustisi dan langsung dilakukan rapid test,” terang dia. (*)
editor: ricky fitriyanto