SEMARANG (jatengtoday.com) – UIN Walisongo Semarang menyumbang hewan kurban ke pelosok nusantara pada Idul Adha 1442 H. Total hewan kurban yang disumbangkan sebanyak 35 ekor kambing.
Rektor UIN Walisongo Prof Imam Taufiq mengatakan, hewan kurban antara lain disumbangkan ke Keluarga Mahasiswa Aceh di Dusun Jabo, Kecamatan Blangkejeran, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.
Kemudian ke Pemuda Muslim Kabupaten Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Madin Al Ibriz Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, Masjid Darul Hidayah Boven Digul Propinsi Papua.
Kurban juga ada yang diserahkan ke organisasi hingga masjid dan pesantren sekitar kampus.
Rektor mengatakan, penyerahan hewan kurban ke berbagai daerah semacam ini merupakan rutinitas tahunan. Karena sekarang masih pandemi, penyerahan hewan kurban dilaksanakan secara virtual sesuai anjuran pemerintah.
“Berkurban adalah bentuk penguatan jatidiri kampus kemanusiaan. Kurban mengajarkan pentingnya memahami, menghayati dan melaksanakan pengorbanan atas nama kemanusiaan dan tujuan keilahian,” ujar Rektor, Senin (19/7/2021).
Menurut dia, UIN Walisongo mempunyai tanggung jawab untuk mengawal tri dharma melalui produksi pengetahuan, kemanfaatan, dan kemaslahatan. Rektor memaknai kurban sebagai pengejawantahan Islam rahmatan lil alamin.
Pada 2021, UIN Walisongo menerima total 70 hewan kurban. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2020 yang menerima 55 hewan kurban. Distribusi hewan kurban diatur oleh Badan Amalan Islam (BAI) UIN Walisongo Semarang.
Sebelumnya, UIN Walisongo pada 2020 menyumbangkan hewan kurban ke Boven Digul, Papua, Luwu Utara, hingga Flores.
Ketua Badan Amalan Islam (BAI) UIN Walisongo Semarang, Muhyar Fanani mengatakan, skema pemberian hewan kurban dilakukan dengan melakukan transfer uang kepada organisasi atau yayasan penerima untuk dibelikan hewan kurban.
“Setiap daerah mendapatkan dua kambing dan didistribusikan untuk dibagikan ke masyarakat sekitar,” ucapnya. (*)
editor: ricky fitriyanto