SEMARANG (jatengtoday.com) – Ada kabar baik bagi pecinta hidroponik. Kini, ada alat yang bisa memantau dan secara otomatis akan memberikan keterangan terkait kesuburan tanaman hidroponik.
Alat yang dinamakan Dinus Automatic System of Hydroponic Based IoT (Dashi) ini merupakan hasil karya Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang
Alat tersebut digagas Manager lab IoT Hydroponic sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik FIK Udinus, Heru Agus Santoso, Ph.D bersama tim.
Kerja Dashi berbasis Internet of Things (IoT) yang merupakan sebuah konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
“Alat ini dapat memantau berbagai hal seperti kelembapan, temperatur ruangan, kadar PH air, kepadatan air dan bahkan mampu secara otomatis menambahkan air. Jika air didalam bak penampungan berkurang atau di bawah batas yang telah ditetapkan,” ucap Heru, Kamis (7/11/2019).
Dikatakan, pengembangan alat Dashi bertujuan sebagai penerapan industri 4.0 kedalaman dunia pertanian. Menurutnya alat tersebut nantinya akan sangat memudahkan para petani hidroponik dalam memantau tanamannya secara jarak jauh serta pemberian air, pengaturan suhu dan sebagainya dapat dilihat secara terukur melalui website.
“Pilar dari industri 4.0 yang telah dipublikasikan secara luas yakni IoT, internet, cloud dan Artificial Intelligence. Kami memasukkan seluruh pilar tersebut didalam teknologi Dashi ini. Seperti AI terlihat pada penerapan kamera pemantau kesuburan tanaman dan cloud terlihat pada teknologi penyimpanannya,” terangnya.
Dashi dibekali beberapa komponen sensor. Sensor Ultrasonic HC-SR04 digunakan untuk mengukur ketinggian air, TDS Meter untuk mengukur nutrisi tanaman, LM35 digunakan untuk mengukur suhu, Arduino Uno sebagai microcontroller dan pengunaan wifi module menggunakan ESP8266.
“Ada juga kamera yang secara realtime untuk melihat perkembangan dari tanaman hidroponik,” bebernya.
Cara kerja alat ini cukup simpel. Sensor ultrasonic HC-SR04 akan berada diatas bak untuk membaca tinggi rendahnya air didalam bak penyimpanan. Ada pula sensor yang berada di dalam air yaitu sensor suhu menggunakan LM35, larutan nutrisi menggunakan TDS meter, dan PH air menggunakan PH meter.
“Setelah itu, semua data dari sensor akan masuk ke Arduino Uno kemudian ESP8266 WIFI modul akan mengirimkan semua data ke basis data MYSQL dan akan ditampilkan oleh website yang telah disediakan,” paparnya.
Alat yang merupakan karya Udinus yang telah dirancang pada September 2018 silam, juga telah dipesan oleh perusahaan yang ada di Indonesia. Uji coba juga dilakukan di daerah Bandungan, dimana tempat tersebut memiliki suhu yang relatif lebih dingin dibandingkan Kota Semarang. (*)
editor : tri wuryono