in

Klaim 180 HAKI di 2019, Udinus Targetkan Naik Dua Kali Lipat Tahun ini

SEMARANG (jatengtoday.com) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang telah mengklaim 180 Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) selama 2019 lalu.

Direktur LPPM Udinus, Yuliman Purwanto menjelaskan, tahun ini pihaknya berencana meningkatkan target hingga dua kali lipat untuk HAKI baru dan berbagai penelitian dari berbagai sumber.

Dia berharap, penerbitan jurnal internasional terakreditasi, perolehan hak cipta dan paten bisa lebih meningkat. Sejalan dengan itu, proses hilirisasi juga diharapkan akan berjalan dengan baik sehingga hasil penelitian bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat umum, dunia industri, dan dunia usaha.

Dikatakan, LPPM Udinus mengalami kenaikan peringkat dari Klaster Madya menjadi Klaster Utama. Sedangkan Bidang Pengabdian kepada Masyarakat naik klaster menjadi Sangat Bagus.

Kenaikan tersebut menjadi pertanda kebangkitan penelitian dan pengabdian di Udinus. Di samping itu, jumlah jurnal internasional terakreditasi selama periode tahun 2016 hingga 2018 juga meningkat tajam. Sehingga secara umum kinerjanya dinilai meningkat signifikan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Pendidikan Tinggi.

“Klaster ini membawa konsekuensi peningkatan jumlah dana hibah untuk penelitian, semula Rp 7,5 miliar menjadi Rp 15 miliar per tahun,” jelasnya, Kamis (16/1/2020).

Dengan predikat ini, lanjutnya, para dosen dapat melakukan penelitian yang semakin intensif dan berkualitas untuk kedepannya. “Tentunya, juga menjadi tantangan bagi para dosen peneliti untuk bisa memanfaatkan secara maksimal dana hibah yang semakin besar ini,” harapnya.

Tema dan topik penelitian yang diajukan mengacu pada Prioritas Riset Nasional (PRN) yang diturunkan dari Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) tahun 2017-2045. Pihaknya pun telah menyiapkan sebuah Rencana Induk Penelitian (RIP) yang berlaku sejak tahun 2020 hingga tahun 2024.

“Semua usulan penelitian harus memiliki peta jalan (road map) yang sesuai dengan RIP dan mengarah pada hasil akhir berupa hilirisasi/komersialisasi serta inovasi produk-produk penelitian,” paparnya. (*)

 

editor : ricky fitriyanto