in

Trisno Yoewono, Veteran Keturunan Tionghoa yang Kini Andalkan Ekonomi dari Jualan Lukisan

Yoewono terserang stroke dan harus mencukupi kebutuhan ekonomi dengan melukis.

Yoewono, veteran perang keturunan Tionghoa yang kini terserang stroke dan menggantungkan hidup dari jualan lukisan. (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Nama Trisno Yoewono tidak begitu terkenal di Kota Semarang. Padahal, keturunan Tionghoa ini punya jasa besar dalam mengusir penjajah.

Ya, kakek kelahiran Bojonegoro ini merupakan salah satu veteran perang keturunan Tionghoa yang tinggal di Semarang.

Pemilik nama asli Lie Xia Yu ini tidak pernah menagih apa pun dari negara. “Nama kecil saya Lie Xia Yu. Saya ganti ya karena jaman Soeharto dulu. Kira-kira tahun 68. Yu-nya dipakai untuk Yoewono, jadi Trisno Yoewono,” katanya, Senin (1/2/2022).

Yoewono bercerita tentang pengalaman hidupnya. Bagaimana menjalani pendidikan militer dan dikirim ke perbatasan dan sejumlah daerah konflik di Indonesia. Dia juga menceritakan bagaimana ketegangan saat terjun dalam pertempuran Lima Hari Di Semarang.

Dia mengaku bangga bisa membela negara karena murni atas kecintaannya terhadap tanah kelahiran. Baginya meski keturunan Tionghoa, dia adalah warga negara Indonesia karena lahir di Bojonegoro.

“Kita kesadaran diri, kita lahir di indonesia, mau gimana ya jadi orang indonesia. Wah nggak ada (gaji), kita rela mati untuk bela negara,” ujar Yoewono, Senin (1/2/2022).

Terserang Stroke

Di masa tuanya, Yoewono terserang stroke. Meski begitu, dia harus tetap berjuang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dengan semangat itu, Yoewono coba mendalami seni lukis.

Kebetulan, dia pernah berguru pada Dullah, pelukis istana kesayangan Bung Karno. Dullah dikenal dengan karya-karya realisnya. Itulah mengapa Yoewono pun banyak melukis realisme.

“Lukisan yang saya buat masih sedikit, sekarang lebih banyak menggambar sketsa,” tandasnya.

Disela obrolan, Ganjar melihat sebuah lukisan yang menyerupai dirinya namun belum selesai.

Kini, dia sedang menggambar wajah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Rencananya, lukisan tersebut akan dibeli Ganjar ketika sudah jadi.

“Pak Yu, nanti kalau sudah selesai itu lukisannya kabari saya ya. Biar saya beli,” ujar Ganjar saat datang ke rumah Yoewono.

Yoewono pun mengungkapkan rasa terimakasihnya pada Ganjar berulangkali. Baginya, Ganjar merupakan sosok Gubernur yang rendah hati dan tidak melupakan rakyat kecil. (*)

Ajie MH.