SEMARANG (jatengtoday.com) – Setelah sebelumnya mengirimkan 20 personel, Basarnas Semarang kembali mengirimkan sebanyak 38 personel untuk membantu proses evakuasi dan penanganan korban gempa bumi di Cianjur Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
BACA JUGA: 56 Orang Meninggal Akibat Gempa, Banyak Korban belum Dievakuasi
Selain tim berkualifikasi urban SAR, sebanyak 38 personel tersebut di dalamnya termasuk tim medis, tenaga untuk dapur umum, hingga seekor anjing pelacak bernama “Coco” milik Basarnas Semarang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Heru Suhartanto, mengatakan pengiriman personel tambahan ini bertujuan untuk mempercepat proses penanganan korban gempa Cianjur.
“Tim sebelumnya telah tiba di sana untuk membantu operasi SAR. Ditambah hari ini kami mengirimkan tim medis, dapur umum dan anjing pelacak,” katanya.
BACA JUGA: Kementerian PUPR Fokus Buka Akses Jalan Cianjur-Cipanas yang Tertimbun Longsor
Luasnya wilayah yang terdampak dan banyaknya korban membutuhkan banyak personel agar bisa mempercepat evakuasi dan penanganan korban. “Mudah-mudahan diberi kelancaran dan keselamatan,” katanya.
BACA JUGA: Korban Jiwa Gempa Cianjur Terus Bertambah, RS Darurat Disiagakan
Seperti diketahui, wilayah Cianjur diguncang gempa berkekuatan 5,6 SR pada Senin (21/11/2022) hingga mengakibatkan banyak korban jiwa, luka-luka hingga bangunan mengakibatkan bangunan rusak. Gempa tersebut juga mengakibatkan tanah longsor di sejumlah tempat hingga mengakibatkan akses jalan terputus.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu memberikan informasi bahwa telah terjadi gempa susulan sebanyak 125 kali di Cianjur hingga Selasa 22 November 2022 pukul 08.00 WIB. Kekuatan gempa susulan itu bervariasi dari yang terbesar bermagnitudo 4,2 hingga 1,5.
BMKG akan terus memperbarui data jumlah gempa susulan per satu jam. Titik gempa susulan sebagian besar berada di sekitar garis Sesar Cimandiri yang juga dekat dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.
Hingga Senin (21/11/2022) malam, jumlah korban meninggal mencapai 162 orang. Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan anak-anak.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, juga menyebut ada 326 warga luka-luka dan 13.784 warga mengungsi. Pendataan dan penanganaan korban hingga saat ini masih terus berkembang. (*)