SEMARANG (jatengtoday.com) – Tim kelimaan Jateng putri naik ke podium tertinggi 1st Java Bali Unified 5 Aside Football Tournament setelah menundukkan tim DIY dengan skor 4-2. Pada laga final yang digelar di Lapangan Penerbad Semarang, Sabtu (24/11/2018) sore itu, gawang Wahyu Sukma cs sempat kebobolan di menit awal lewat tembakan keras Amelia.
Merasa menang kandang, Sukma yang mengenakan nomor punggung 3, langsung membalas di menit 4. Tak lama, Vachrul Aifa berhasil membalik kedukan di menit 5. Setelah turun minum, Sukma menggila lewat hat-trick di menit ke 19 dan 20.
Meski pesta gol, permainan kelimaan putri ini hanya didominasi dua pemain parter di setiap tim. Tiga tuna grahita yang seharusnya menjadi pemain utama, justru tak banyak bergerak. Bisa dibilang, hanya 4 pemain yang bermain di lapangan hijau, Pergantian pemain pun kebanyakan dilakukan untuk partner.
Beda dari laga final tim putra Jateng vs DKI. Para parter lebih banyak bekerjasama dengan pemain tunagrahita. Bahkan pemain DKI beberapakali punya peluang mencetak gol. Sayang, sentuhan akhir yang kurang bagus, gawang Jateg berhasil diselamatkan kiper Yoan Mahendra.
Di babak pertama, pertandingan langsung berlangsung cepat. Masing-masing tim terus melakukan tekanan untuk menerobos pertahanan lawan. Sayang, hingga 15 menit berakhir, tak ada yang bisa mengubah skor.
Di babak kedua, permainan berlangsung memanas. Pemain Jateng pun sempat membutuhkan penanganan medis karena benturan-benturan yang dilakukan pemain lawan. Karena tak punya pemain cadangan, pelatih tak bisa melakukan pergantian pemain.
Timpangnya kekuatan Jateng, dimanfaatkan parter DKI, Ricky Budiman yang mencetak gol di menit 20. Sementara gol kedua disumbang Hugo di menit 30 lewat tendangan penalti karena Jateng melakukan pelanggaran di depan gawang.
Di menit terakhir, parter Jateng, Zico Uloa mencetak gol hiburan untuk memperkecil jarak skor. Tim putra DKI pun berhasil merebut gelar juara dengan skor 2-1.
Kepala Bidang Keolahragaan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Effendi Hari menjelaskan, turnamen kelimaan se-Jawa Bali ini merupakan turnamen perdana. Tujuannya, untuk mencari bibit baru atlet kelimaan nasional. Pasalnya, Kelimaan belum masuk dalam Kejurnas karena tidak semua provinsi punya atlet.
“Karena itu, PB Soina (Special Olympic Indonesia) mengadakan regionalisasi. Sebab, Kelimaan Indonesia sudah punya nama di tingkat internasional. Sudah beberapa kali menjadi juara di turnamen internasional yang digelar di Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lain,” paparnya. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito