KENDAL (jatengtoday.com) – Kelompok kesenian teater cenderung menghelat pertunjukan di gedung kesenian dengan audiens para pecinta seni. Terutama di wilayah perkotaan seperti di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang maupun gedung pertunjukan di kantong-kantong kampus.
Tentu saja, penontonnya “itu-itu saja” alias aktivis teater juga. Sementara di wilayah perkampungan—bukan tidak pernah, sangat jarang disentuh pertunjukan oleh kelompok teater.
Hal itu membuat Kelompok Pekerja Teater Beta Semarang menggeser lokasi pertunjukan di wilayah kampung pinggiran. Tepatnya di sebuah pendopo di Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Teater asal Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang itu menghelat pertunjukan tiga naskah sekaligus.
Tiga naskah tersebut masing-masing berjudul: “Wek-Wek” karya Anton Chekov yang telah diadaptasi secara kekinian. Naskah adaptasi “Sekolah Unggulan” karya Prie GS, serta naskah “Dalang dan Wayang” karya Cucu S dan Koko Sondari.
Ketiga naskah satir tersebut bukan hanya sekadar memberi hiburan, tetapi juga “memprovokatori” warga, karangtaruna desa setempat, untuk mengenal dan melahirkan karya pertunjukan teater. Tidak hanya itu, permasalahan multafsir yang dimunculkan di setiap adegan pementasan memantik pertanyaan untuk didiskusikan.
“Kami sengaja membawa pertunjukan di daerah pinggiran. Pertunjukan ini menjadi puncak rangkaian workshop teater yang kami lakukan,” kata Lurah Teater Beta Semarang, Muhammad Ramdani, Sabtu malam (20/10/2018).
Dikatakannya, pertunjukan tersebut menjadi ruang ekspresi bagi warga teater baru sekaligus mengenalkan seni teater kepada warga di kampung pinggiran. “Sejauh ini, pertunjukan teater cenderung dihelat di gedung pertunjukan di perkotaan. Maka kali ini kami berusaha kembali menggelar pementasan di kampung pinggiran,” katanya.
Tidak hanya sebatas menggelar pertunjukan, kata Ramdani, pertunjukan tersebut membuka ruang komunikasi dan bekerjasama dengan warga. Tidak menutup kemungkinan, warga menggelar pertunjukan teater di kemudian hari. “Kami siap terlibat dalam kegiatan warga,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto