in

Awal Musim Penghujan di Jateng Diperkirakan Mundur 20 Hari

SEMARANG (jatengtoday.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan di Jateng mundur sekitar 20 hari. Meski begitu, sejumlah daerah sudah dilanda kekeringan beberapa waktu lalu.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Tuban Wiyoso mengatakan tahun ini musim hujan mundur 1 hingga 2 dasarian atau 20 hari. Hal itu karena pengaruh kondisi suhu perairan. Pihaknya pun mengimbau warga waspada terhadap angin kencang pada masa transisi.

“Tahun ini dibanding rata-rata curah hujan mundur 1-2 dasarian. Curah hujannya normal,” jelasnya, ketika ditemui di kantornya, Rabu (28/8/2019).

Umumnya musim hujan masuk bulan Oktober, namun tahun ini hanya sebagian saja. Yaitu di daerah pegunungan. Ia mengimbau pada awal musim hujan agar waspada angin kencang.

“Awal musim hujan nanti waspada angin kencang terutama mulai bulan Oktober,” tegasnya.

Dari datanya, yang akan masuk musim hujan pada minggu pertama bulan Oktober adalah sebagian wilayah Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Banyumas, dan Purbalingga yang umumnya di pegunungan.

Sementara Oktober minggu kedua, di sebagian besar Kabupaten Banyumas, Purbalingga, wilayah Selatan Brebes, Tegal dan Pemalang. Kemudian sebagian Banjarnegara, wilayah Selatan Kabupaten Pekalongan, Batang, sebagian kecil Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Magelang, Kendal, dan Cilacap.

Oktober minggu ketiga ada di Kabupaten Cilacap dan Wonosobo, sebagian Kabupaten Purworejo, dan Banjarnegara. Wilayah Utara Kabupaten Kebumen, sebagian kecil Kabupaten Banyumas dan Magelang.

Sisanya akan memasuk musim hujan mulai November hingga Desember. Puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari sampai Februari 2020. Periode musim hujan terpendek di Jateng yaitu 13 dasarian dan terpanjang 24 dasarian. (*)

editor : ricky fitriyanto