in

Stadion Jatidiri Semarang Kejar Sertifikasi dari FIFA

Saat ini, secara ekslusif Stadion Jatidiri baru bisa dipakai PSIS dan PPLOP Jateng.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau Stadion Jatidiri Semarang yang sedang mengejar sertifikasi dari FIFA. (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Renovasi Stadion Jatidiri Semarang ditarget rampung tahun 2022 ini. Pembenahan fasiltias pun dikejar untuk mendapatkan sertifikasi dan verifikasi dari FIFA.

Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng Nugroho Rachmadi pengerjaan tahap akhir di tahun 2022 ini, tidak hanya menghadirkan konsultan tetapi juga pihak PSIS Semarang yang sudah terikat kontrak untuk home base. Ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang kurang sehingga bisa ditambahkan.

“Secara paralel untuk sertifikasi karena stadion kalau mau dipakai harus ada sertifikasi, jadi tidak menunggu selesai baru diverifikasi tetapi ini sudah dalam taraf finishing kita ajukan termasuk sertifikasi FIFA lewat PSSI maupun sertifikasi bagi operator liga untuk kita gunakan,” jelasnya, Jumat (7/1/2022).

Saat ini, lanjutnya, secara ekslusif Stadion Jatidiri baru bisa dipakai PSIS dan PPLOP Jateng. “Untuk pemakaian umum masih menunggu rincian regulasi Pergub,” bebernya.

Finishing

Terkait pengerjaan fisik Stadion Jatidiri, kata Sinoeng, pekerjaan tahun 2021 yang sudah selesai dilakukan meliputi atap tribun Barat, lanskap drainase di lingkungan stadion, area safety zone, dan pengerjaan arsitektur dalam.

“Pekerjaan inti sudah selesai. Rencana tahun 2022 sudah dianggarkan untuk finishing. Target kami untuk tahun ini stadion selesai,” katanya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberi catatan pengerjaan fisik. Dia melihat masih ada beberapa detail yang musti dituntaskan. Misalnya scoringboard digital, kondisi ruang ganti dan VIP, serta lanskap Stadion Jatidiri secara keseluruhan.

“Titip ya tolong dikawal, yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Kalau sudah bisa digunakan latihan ya pakai saja. PPLP juga boleh, kalau bisa suruh pakai untuk lari atau sepakbola, daripada nganggur,” tandasnya. (*)

 

Ajie MH.